Dorong Kinerja MNC Sekuritas, Hary Tanoe: Lakukan Kiat-kiat Out of the Box
loading...
A
A
A
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo optimistis MNC Sekuritas akan terus bertumbuh. Namun, Hary berpesan MNC Sekuritas harus menjalankan kiat-kiat yang out of the box. Hal itu disampakan Hary pada Rakor MNC Sekuritas, Kamis (09/02/2023).
“Memberikan pengarahan secara virtual kepada MNC Sekuritas, termasuk 145 cabang dan mitra di seluruh Indonesia,” ujar Hary sembari membagikan foto-foto kegiatan pada laman Instagram miliknya, Jumat (10/02/2023).
Hary juga mengapresiasi kepemimpinan CEO Susy Meilina, yang membuat MNC Sekuritas melesat. “Di bawah CEO Bu Susy Meilina, MNC Sekuritas mengalami kemajuan luar biasa. Lakukan terus kiat-kiat out of the box. Selamat dan maju terus,” imbuhnya.
Dia menekankan, agar kinerja MNC Sekuritas terus ditingkatkan, terutama di digital seperti sekarang. Oleh karena itu, inovasi menjadi kekuatan besar mengembangkan bisnis.
“Kita harus berani berinovasi. Banyak yang punya konsep tapi tidak dieksekusi. Kita harus punya konsep bagus dan bisa dieksekusi,” papar Hary saat Rakor MNC Sekuritas, Kamis (09/02/2023).
Hary pun meminta agar tidak takut berinovasi dan berkreativitas. Inovasi penting dalam upaya menggaet market yang tumbuh besar di pasar modal. Tak hanya itu, dia juga meminta top manajemen mengarahkan agar inovasi dan kreatifitas bisa tepat sasaran.
“Kawal dan manage tim-nya. Pemimpin harus down to earth turun ke bawah. Jangan hanya ngomong teori saja," tegasnya.
Menurut dia industri pasar modal akan tumbuh pesat ke depan. Mengingat besarnya bonus demografi yang besar pada 2045 mendatang dengan proyeksi Indonesia akan menduduki peringkat ke-4 terbesar di Dunia.
"Artinya adanya bonus demografi ini jumlah pelakunya makin banyak, kedua GDP akan naik besar. Kalau semua program jalan, pertumbuhan ekonomi maka GDP akan meningkat dari USD1,1 triliun menjadi USD9 triliun. Naiknya 8 kali lipat, ini cukup besar, makanya saya katakan jumlah pemainnya akan semakin besar," kata dia.
Sehingga menurutnya, industri keuangan secara umum dan sekuritas secara khusus hanya memiliki satu arah, yaitu terus bertumbuh. Mengingat hingga saat ini 51% penduduk Indonesia masih belum mengakses perbankan dan sekuritas.
“Memberikan pengarahan secara virtual kepada MNC Sekuritas, termasuk 145 cabang dan mitra di seluruh Indonesia,” ujar Hary sembari membagikan foto-foto kegiatan pada laman Instagram miliknya, Jumat (10/02/2023).
Hary juga mengapresiasi kepemimpinan CEO Susy Meilina, yang membuat MNC Sekuritas melesat. “Di bawah CEO Bu Susy Meilina, MNC Sekuritas mengalami kemajuan luar biasa. Lakukan terus kiat-kiat out of the box. Selamat dan maju terus,” imbuhnya.
Dia menekankan, agar kinerja MNC Sekuritas terus ditingkatkan, terutama di digital seperti sekarang. Oleh karena itu, inovasi menjadi kekuatan besar mengembangkan bisnis.
“Kita harus berani berinovasi. Banyak yang punya konsep tapi tidak dieksekusi. Kita harus punya konsep bagus dan bisa dieksekusi,” papar Hary saat Rakor MNC Sekuritas, Kamis (09/02/2023).
Hary pun meminta agar tidak takut berinovasi dan berkreativitas. Inovasi penting dalam upaya menggaet market yang tumbuh besar di pasar modal. Tak hanya itu, dia juga meminta top manajemen mengarahkan agar inovasi dan kreatifitas bisa tepat sasaran.
“Kawal dan manage tim-nya. Pemimpin harus down to earth turun ke bawah. Jangan hanya ngomong teori saja," tegasnya.
Menurut dia industri pasar modal akan tumbuh pesat ke depan. Mengingat besarnya bonus demografi yang besar pada 2045 mendatang dengan proyeksi Indonesia akan menduduki peringkat ke-4 terbesar di Dunia.
"Artinya adanya bonus demografi ini jumlah pelakunya makin banyak, kedua GDP akan naik besar. Kalau semua program jalan, pertumbuhan ekonomi maka GDP akan meningkat dari USD1,1 triliun menjadi USD9 triliun. Naiknya 8 kali lipat, ini cukup besar, makanya saya katakan jumlah pemainnya akan semakin besar," kata dia.
Sehingga menurutnya, industri keuangan secara umum dan sekuritas secara khusus hanya memiliki satu arah, yaitu terus bertumbuh. Mengingat hingga saat ini 51% penduduk Indonesia masih belum mengakses perbankan dan sekuritas.
(uka)