Perkuat Layanan Digital Pertanahan, Kementerian ATR Kolaborasi Lintas Sektor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus memperkuat layanan digital dengan berkolaborasi lintas lintas sektor. Salah satunya Kementerian ATR/BPN meneken Nota Kesepahaman dengan PT Cakra Teknologi Nusantara (GetSurvey) yang berlangsung di Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang lantai 2, Kuningan Barat, Rabu (25/1/2023).
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN , Gunawan Muhammad menyampaikan, nota kesepahaman itu merupakan langkah ATR BPN ke depan terhadap perkembangan zaman.
"Revolusi industri 4.0 MoU yang diteken hari ini sudah sejalan, nanti ada aplikasi yang membantu masyarakat terkait dengan pengukuran. Kemudahan, transparansi, akuntabilitas. Mudah-mudahan dengan adanya MoU ini berbagai masalah bisa terselesaikan. Mohon setelah diimplementasikan MoU ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Mou itu juga terkait peningkatan adanya fitur terbaru yang dimiliki oleh GetSurvey dan Tentang Pengembangan Dan Pemanfaatan Layanan Pertanahan.
Dalam sambutannya, CEO GetSurvey, Naufal Ilyas Abdul Hakim menyampaikan, kerja sama ini merupakan bukti komitmen dalam memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan ekosistem profesi surveyor di Indonesia. "Semua tahu betapa pentingnya pengembangan dan pemanfaatan pertanahan dalam memajukan sebuah Negara," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan harapannya, bisa meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya surveyor sebagai profesi yang dapat menjadi jembatan untuk membantu terciptanya Single truth of data bagi masyarakat khususnya di bidang pertanahan.
Sementara pimpinan Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya menyampaikan, dengan era industri 4.0 ini, tuntutan terhadap layanan digital semakin tinggi. Kemajuan dunia digital yang semakin hari semakin cepat membuat manusia harus selalu melakukan penyesuaian.
Begitu pula yang terjadi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sebagai pihak yang diamanatkan untuk memberi layanan pertanahan kepada masyarakat juga dituntut melakukan digitalisasi.
Lebih lanjut Ia mengutarakan, transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan demi perbaikan layanan. Apabila pengembangan digitalnya baik, tentu pelayanan akan cepat, efisien, akuntabel dan transparan.
Saat ini Kementerian ATR/BPN telah mengimplementasikan empat layanan pertanahan digital, di antaranya Hak Tanggungan Elektronik (HT-El), pengecekan sertifikat, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), dan informasi Zona Nilai Tanah.
Dalam melakukan transformasi digital, Kementerian ATR/BPN juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan bidang financial technology (Fintech). Kerjasama dan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan sektor swasta merupakan alternatif untuk menyelesaikan masalah keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah.
Yaitu terbatasnya anggaran pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik sementara tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin lama semakin meningkat.
Product Manager GetSurvey, Azham Sobri Bafadal dalam pemaparannya menyampaikan untuk GetSurvey ini sendiri mempunyai tujuan menghubungkan Surveyor dengan Masyarakat. GetSurvey sudah mengembangkan beberapa fitur, layanan aplikasi yang paling sering dipakai oleh masyarakat adalah Get-pengukuran dan untuk sampai saat ini sudah membantu masyarakat adalah get-pengukuran IMB.
Get-Pendaftaran tanah pertama mempunyai alur proses jadi KJSB (Kantor Jasa Berlisensi) dan Surveyor harus melakukan registrasi terlebih dahulu, jika sudah terferivikasi ada nama KJSB, Logo KJSB, dan kode unik Kegunaan kode KJSB adalah KJSB tidak perlu lagi untuk memasukan satu persatu lagi surveyornya. Dari sisi surveyor bisa langsung klik gabung dan akan otomatis bergabung.
Surveyor yang sudah terverifikasi akan mendapatkan konfirmasi KJSB akan ada logo KJSBnya secara otomatis. KJSB bisa bersaing secara kompeten dan Getsurvey sudah bekerjasama dengan payment gateway. Kelebihan aplikasi GetSurvey sendiri sudah terintegrasi dengan On Time Password (OTP), jika log in, menarik saldo, tambah rekening, GetSurvey sendiri sudah amankan.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN , Gunawan Muhammad menyampaikan, nota kesepahaman itu merupakan langkah ATR BPN ke depan terhadap perkembangan zaman.
"Revolusi industri 4.0 MoU yang diteken hari ini sudah sejalan, nanti ada aplikasi yang membantu masyarakat terkait dengan pengukuran. Kemudahan, transparansi, akuntabilitas. Mudah-mudahan dengan adanya MoU ini berbagai masalah bisa terselesaikan. Mohon setelah diimplementasikan MoU ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Baca Juga
Mou itu juga terkait peningkatan adanya fitur terbaru yang dimiliki oleh GetSurvey dan Tentang Pengembangan Dan Pemanfaatan Layanan Pertanahan.
Dalam sambutannya, CEO GetSurvey, Naufal Ilyas Abdul Hakim menyampaikan, kerja sama ini merupakan bukti komitmen dalam memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan ekosistem profesi surveyor di Indonesia. "Semua tahu betapa pentingnya pengembangan dan pemanfaatan pertanahan dalam memajukan sebuah Negara," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan harapannya, bisa meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya surveyor sebagai profesi yang dapat menjadi jembatan untuk membantu terciptanya Single truth of data bagi masyarakat khususnya di bidang pertanahan.
Sementara pimpinan Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya menyampaikan, dengan era industri 4.0 ini, tuntutan terhadap layanan digital semakin tinggi. Kemajuan dunia digital yang semakin hari semakin cepat membuat manusia harus selalu melakukan penyesuaian.
Begitu pula yang terjadi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sebagai pihak yang diamanatkan untuk memberi layanan pertanahan kepada masyarakat juga dituntut melakukan digitalisasi.
Lebih lanjut Ia mengutarakan, transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan demi perbaikan layanan. Apabila pengembangan digitalnya baik, tentu pelayanan akan cepat, efisien, akuntabel dan transparan.
Saat ini Kementerian ATR/BPN telah mengimplementasikan empat layanan pertanahan digital, di antaranya Hak Tanggungan Elektronik (HT-El), pengecekan sertifikat, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), dan informasi Zona Nilai Tanah.
Dalam melakukan transformasi digital, Kementerian ATR/BPN juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan bidang financial technology (Fintech). Kerjasama dan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan sektor swasta merupakan alternatif untuk menyelesaikan masalah keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah.
Yaitu terbatasnya anggaran pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik sementara tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin lama semakin meningkat.
Product Manager GetSurvey, Azham Sobri Bafadal dalam pemaparannya menyampaikan untuk GetSurvey ini sendiri mempunyai tujuan menghubungkan Surveyor dengan Masyarakat. GetSurvey sudah mengembangkan beberapa fitur, layanan aplikasi yang paling sering dipakai oleh masyarakat adalah Get-pengukuran dan untuk sampai saat ini sudah membantu masyarakat adalah get-pengukuran IMB.
Get-Pendaftaran tanah pertama mempunyai alur proses jadi KJSB (Kantor Jasa Berlisensi) dan Surveyor harus melakukan registrasi terlebih dahulu, jika sudah terferivikasi ada nama KJSB, Logo KJSB, dan kode unik Kegunaan kode KJSB adalah KJSB tidak perlu lagi untuk memasukan satu persatu lagi surveyornya. Dari sisi surveyor bisa langsung klik gabung dan akan otomatis bergabung.
Surveyor yang sudah terverifikasi akan mendapatkan konfirmasi KJSB akan ada logo KJSBnya secara otomatis. KJSB bisa bersaing secara kompeten dan Getsurvey sudah bekerjasama dengan payment gateway. Kelebihan aplikasi GetSurvey sendiri sudah terintegrasi dengan On Time Password (OTP), jika log in, menarik saldo, tambah rekening, GetSurvey sendiri sudah amankan.
(akr)