Pemerintah Tak Izinkan BUMN Ini Bangun LRT Sendiri

Senin, 13 Juli 2015 - 14:01 WIB
Pemerintah Tak Izinkan BUMN Ini Bangun LRT Sendiri
Pemerintah Tak Izinkan BUMN Ini Bangun LRT Sendiri
A A A
JAKARTA - Pemerintah tidak mengizinkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk membangun Light Rail Transit (LRT) sendiri lantaran hasil studi kelayakan (feasibility study) yang dilakukan BUMN karya tersebut tidak ekonomis dan membuat ongkos karcis LRT nantinya menjadi mahal.

Sekadar mengingatkan, Adhi Karya beberapa waktu lalu telah mengajukan kesiapannya untuk membangun proyek kereta ringan untuk enam jalur trase, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.

Sayangnya, jika LRT tersebut dibangun Adhi Karya tidak ekonomis lantaran ongkosnya bisa mencapai Rp37.500 untuk sekali perjalanan.

"Kalau dibangun sendiri semua (oleh Adhi Karya) dengan uang komersial itu harga karcisnya Rp37.500 untuk trase pertama Bekasi Timur sampai Dukuh Atas. Kalau KRL ada Bekasi Timur sampai Dukuh Atas itu ongkosnya cuma berapa?" tutur Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Karena itu, untuk menyiasati agar ongkosnya tetap ekonomis dan Adhi Karya tetap bisa membangun LRT yang sudah disusunnya, BUMN karya ini tetap diizinkan membangun, namun jika telah selesai dibangun akan dibeli pemerintah dengan dana APBN.

"Yang diusulkan Adhi Karya juga akan dibangun, kemungkinan akan diterbitkan perpres untuk dibangun Adhi Karya. Akan dibeli dengan anggaran APBN dengan harga yang pantas. Operator sarananya akan ditenderkan dan dilelang terbuka yang dianggap berkompeten," imbuh dia.

Dengan begitu, sambung mantan Bos KAI ini, ongkos LRT garapan Adhi Karya akan lebih ekonomis atau sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 untuk satu kali perjalanan.

"Iya biar tarifnya itu lebih terjangkau. Ya kira-kira bisa sampai Rp10.000. Sekitar Rp5.000 sampai Rp10.000 kan lumayan," pungkasnya.

(Baca: Pemerintah Gelar Beauty Contest Kereta Super Cepat)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5036 seconds (0.1#10.140)