Ekspor Indonesia Januari 2023 Turun Dibanding Akhir 2022, Mendag: Pola Satu Dekade
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai USD22,31 miliar atau meningkat 16,37% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Kendati demikian, Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, nilai tersebut turun 6,36% jika dibandingkan Desember 2022 (MoM).
"Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir. Ekspor pada Januari tahun itu selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya," terang Mendag Zulhas dalam keterangan resminya, Jumat (17/2/2023).
Namun sambung dia, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019–2023), capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.
Capaian tersebut menunjukkan optimisme kinerja perdagangan pada 2023 di tengah adanya ancaman resesi global.
“Walaupun turun bila dibandingkan Desember 2022, ekspor Indonesia pada Januari 2023 menunjukkan kinerja yang cukup baik. Ekspor Januari 2023 bahkan mencatatkan nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir,” jelas Mendag Zulhas.
Lebih lanjut, Mendag Zulhas menyampaikan, penurunan kinerja ekspor pada Januari 2023 didorong penurunan ekspor nonmigas sebesar 6,84% MoM, sementara ekspor migas naik 0,98% MoM.
Penurunan nilai ekspor nonmigas Januari 2023 terjadi karena pelemahan pada seluruh sektor. Pada Januari 2023 ini, ekspor sektor pertanian turun 0,71%, sektor industri pengolahan turun 5,03 persen, dan sektor pertambangan melemah sebesar 12,66% MoM.
Adapun produk ekspor nonmigas yang nilainya paling banyak turun pada Januari 2023 antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) dengan 36,44%; ikan dan udang (HS 03) 27,18%; pulp dari kayu (HS 47) 18,82 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) 17,34%; serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) 13,90% MoM.
"Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir. Ekspor pada Januari tahun itu selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya," terang Mendag Zulhas dalam keterangan resminya, Jumat (17/2/2023).
Baca Juga
Namun sambung dia, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019–2023), capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.
Capaian tersebut menunjukkan optimisme kinerja perdagangan pada 2023 di tengah adanya ancaman resesi global.
“Walaupun turun bila dibandingkan Desember 2022, ekspor Indonesia pada Januari 2023 menunjukkan kinerja yang cukup baik. Ekspor Januari 2023 bahkan mencatatkan nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir,” jelas Mendag Zulhas.
Lebih lanjut, Mendag Zulhas menyampaikan, penurunan kinerja ekspor pada Januari 2023 didorong penurunan ekspor nonmigas sebesar 6,84% MoM, sementara ekspor migas naik 0,98% MoM.
Penurunan nilai ekspor nonmigas Januari 2023 terjadi karena pelemahan pada seluruh sektor. Pada Januari 2023 ini, ekspor sektor pertanian turun 0,71%, sektor industri pengolahan turun 5,03 persen, dan sektor pertambangan melemah sebesar 12,66% MoM.
Adapun produk ekspor nonmigas yang nilainya paling banyak turun pada Januari 2023 antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) dengan 36,44%; ikan dan udang (HS 03) 27,18%; pulp dari kayu (HS 47) 18,82 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) 17,34%; serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) 13,90% MoM.