Ekonom: Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 Akan Dorong Ekonomi RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 (FIFA U-20 World Cup 2023). Perhelatan ini dijadwalkan dilaksanakan dari tanggal 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
Sebanyak 24 negara akan berlaga di perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Tercatat, beberapa negara telah mengamankan tiket ke perhelatan tersebut, antara lain Indonesia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika Serikat, Fiji, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slowakia. Sementara sisa tempat yang kosong juga akan segera diisi oleh nama-nama timnas dari hasil pertandingan kualifikasi lainnya.
Terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tersebut, para ekonom Indonesia meyakini acara ini akan banyak memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Event tersebut diperkirakan bakal mendatangkan kunjungan wisatawan asing dan juga domestik. Akan terjadi kenaikan demand yang menggerakkan perekonomian. Konsumsi naik," kata Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam dalam siaran pers yang diterima, Senin (6/2/2023).
Terlebih, Pemerintah Indonesia juga telah menegaskan komitmen untuk memastikan gekaran tersebut berjalan sukses sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian. Pemerintah telah bekerja sama dengan FIFA dan mitra-mitra lokal untuk memastikan bahwa turnamen ini berlangsung dengan lancar dan memenuhi standar internasional.
Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023 diyakini akan berdampak positif bagi berbagai sektor, termasuk pariwisata, perhotelan, dan transportasi. "Selain itu banyak manfaat non-ekonomi lain yang bisa didapatkan dari event ini," ucap Piter.
Senada dengannya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad Indef mengatakan bahwa perhelatan ini akan memiliki banyak dampak ekonomi, mulai dari pemasukan dari karcis, penonton, hotel dan restoran di daerah sekitar tempat digelarnya acara. Dia berharap gelaran ini mampu mengundang wisatawan asing untuk menambah geliat ekonomi sekaligus devisa bagi negara.
"Berapa banyak penonton asing yang datang untuk menyaksikan? Berapa hari mereka di sini dan spending uangnya ? Semakin lama, semakin bagus dan uang yang mereka keluarkan semakin banyak. Namanya event olah raga internasional. Walaupun memang tidak sebesar world cup benerannya ya, tapi tetap ada transaksi," katanya. Tauhid berharap panitia dapat membuat event-event kecil guna dapat mendorong hype dari acara inti FIFA U-20 World Cup 2023 ini.
"Misalnya menggelar event ke berbagai lokasi atau daerah, nah untuk penyelenggaraan harus ada roadshow mengenalkan pemain kunci dari setiap negara. Contoh berikutnya seperti event penunjang hiburannya antara lain pentas musik apapun yang datangkan ekonomi dan termasuk penyelenggara pembukaanya bisa besar besaran," paparnya.
Lihat Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-35, MNC Finance Bertekad Wujudkan Inspiring Each Other for a Better Future
Sebanyak 24 negara akan berlaga di perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Tercatat, beberapa negara telah mengamankan tiket ke perhelatan tersebut, antara lain Indonesia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika Serikat, Fiji, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slowakia. Sementara sisa tempat yang kosong juga akan segera diisi oleh nama-nama timnas dari hasil pertandingan kualifikasi lainnya.
Terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tersebut, para ekonom Indonesia meyakini acara ini akan banyak memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Event tersebut diperkirakan bakal mendatangkan kunjungan wisatawan asing dan juga domestik. Akan terjadi kenaikan demand yang menggerakkan perekonomian. Konsumsi naik," kata Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam dalam siaran pers yang diterima, Senin (6/2/2023).
Terlebih, Pemerintah Indonesia juga telah menegaskan komitmen untuk memastikan gekaran tersebut berjalan sukses sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian. Pemerintah telah bekerja sama dengan FIFA dan mitra-mitra lokal untuk memastikan bahwa turnamen ini berlangsung dengan lancar dan memenuhi standar internasional.
Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023 diyakini akan berdampak positif bagi berbagai sektor, termasuk pariwisata, perhotelan, dan transportasi. "Selain itu banyak manfaat non-ekonomi lain yang bisa didapatkan dari event ini," ucap Piter.
Senada dengannya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad Indef mengatakan bahwa perhelatan ini akan memiliki banyak dampak ekonomi, mulai dari pemasukan dari karcis, penonton, hotel dan restoran di daerah sekitar tempat digelarnya acara. Dia berharap gelaran ini mampu mengundang wisatawan asing untuk menambah geliat ekonomi sekaligus devisa bagi negara.
"Berapa banyak penonton asing yang datang untuk menyaksikan? Berapa hari mereka di sini dan spending uangnya ? Semakin lama, semakin bagus dan uang yang mereka keluarkan semakin banyak. Namanya event olah raga internasional. Walaupun memang tidak sebesar world cup benerannya ya, tapi tetap ada transaksi," katanya. Tauhid berharap panitia dapat membuat event-event kecil guna dapat mendorong hype dari acara inti FIFA U-20 World Cup 2023 ini.
"Misalnya menggelar event ke berbagai lokasi atau daerah, nah untuk penyelenggaraan harus ada roadshow mengenalkan pemain kunci dari setiap negara. Contoh berikutnya seperti event penunjang hiburannya antara lain pentas musik apapun yang datangkan ekonomi dan termasuk penyelenggara pembukaanya bisa besar besaran," paparnya.
Lihat Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-35, MNC Finance Bertekad Wujudkan Inspiring Each Other for a Better Future
(fai)