Cegah Banjir, Ganjar Dorong Konservasi Hutan di Daerah Aliran Sungai
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong konservasi hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) wilayah hulu. Ganjar mengatakan, hal itu dilakukan untuk mencegah banjir dalam jangka panjang.
"Yang di Solo, Karanganyar, Sukoharjo, sampai hulunya di Wonogiri, DAS-nya mesti kita cek betul. Termasuk kondisi hutan yang ada di sana. Tapi ini jangka panjang," kata Ganjar di Semarang, Jateng, Jumat (24/2/2023).
Ganjar mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim lapangan untuk mendorong realisasi konservasi. Menurut Ganjar, hal ini mesti dilakukan untuk mempercepat pencegahan bencana tersebut.
"Kemarin kita undanglah sekdanya ngecek yang ada di lapangan, yang ada di hulunya suka tidak suka harus dikonservasi. Di daerah-daerah aliran sungai ini mesti ketata, tata ruangnya ketat," kata Ganjar.
Ganjar pun meminta jajarannya untuk fokus memperhatikan aspek lingkungan dalam pencegahan banjir. Ganjar juga meminta jajarannya untuk mengkesampingkan hal lain di luar konservasi. "Jangan karena kita ingin mendapat pendapatan, kita membuka ruang untuk bisnis, dunia usaha, hati-hati lah soal itu," kata Ganjar.
Di samping itu, Ganjar juga akan kembali mengajukan modifikasi cuaca. Ganjar mengatakan, harus ada langkah mitigasi, terutama di bagian hulunya. "Jangka pendeknya kita minta lagi dilakukan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Itu modifikasi cuacanya akan kita lakukan lagi sehingga kita bisa mencegah kondisi itu (banjir)," pungkas Ganjar.
Sebelumnya, sejumlah daerah di Solo Raya sempat terendam banjir karena intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Bengawan Solo. Pasca banjir tersebut, Ganjar berupaya akan melakukan penataan Sungai Bengawan Solo dari hulu.
"Yang di Solo, Karanganyar, Sukoharjo, sampai hulunya di Wonogiri, DAS-nya mesti kita cek betul. Termasuk kondisi hutan yang ada di sana. Tapi ini jangka panjang," kata Ganjar di Semarang, Jateng, Jumat (24/2/2023).
Ganjar mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim lapangan untuk mendorong realisasi konservasi. Menurut Ganjar, hal ini mesti dilakukan untuk mempercepat pencegahan bencana tersebut.
"Kemarin kita undanglah sekdanya ngecek yang ada di lapangan, yang ada di hulunya suka tidak suka harus dikonservasi. Di daerah-daerah aliran sungai ini mesti ketata, tata ruangnya ketat," kata Ganjar.
Ganjar pun meminta jajarannya untuk fokus memperhatikan aspek lingkungan dalam pencegahan banjir. Ganjar juga meminta jajarannya untuk mengkesampingkan hal lain di luar konservasi. "Jangan karena kita ingin mendapat pendapatan, kita membuka ruang untuk bisnis, dunia usaha, hati-hati lah soal itu," kata Ganjar.
Di samping itu, Ganjar juga akan kembali mengajukan modifikasi cuaca. Ganjar mengatakan, harus ada langkah mitigasi, terutama di bagian hulunya. "Jangka pendeknya kita minta lagi dilakukan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Itu modifikasi cuacanya akan kita lakukan lagi sehingga kita bisa mencegah kondisi itu (banjir)," pungkas Ganjar.
Sebelumnya, sejumlah daerah di Solo Raya sempat terendam banjir karena intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Bengawan Solo. Pasca banjir tersebut, Ganjar berupaya akan melakukan penataan Sungai Bengawan Solo dari hulu.
(nng)