Industri Wisata Mulai Bangkit, Sandiaga Targetkan Kunjungan Wisman 7,4 Juta di 2023

Selasa, 28 Februari 2023 - 18:30 WIB
loading...
Industri Wisata Mulai Bangkit, Sandiaga Targetkan Kunjungan Wisman 7,4 Juta di 2023
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Pemerintah telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19. Hal itu mempertimbangan keberhasilan pemerintah mengendalikan pandemi dan menyeimbangkan penanganan kesehatan dengan perekonomian.

"Pada masa pandemi telah berdampak pada puluhan juta orang yang nafkah hidupnya tergantung kepada industri pariwisata," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Forum Wisata, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Sandiaga menjelaskan, pada 2020 telah terjadi penurunan pergerakan sekitar 1 miliar wisatawan internasional di seluruh dunia. Angka tersebut sekitar 72% dari jumlah wisatawan di tahun sebelumnya dan terus berlanjut pada 2020 wisatawan mancanegara yang masuk hanya sekitar 4 juta orang. "Itu hanya sekitar 25% dibandingkan 2019," ungkap Sandiaga.

Sandiaga optimistis pencabutan PPKM industri pariwisata dan industri ekonomi kreatif kembali bangkit. Peningkatan telah mulai dirasakan per Januari 2022 dengan adanya pertumbuhan perjalanan wisata global ke Indonesia sebesar 152% dibandingkan Januari 2021. "Jumlah wisatawan mancanegara mencapai 5,47 juta orang. Nilai devisanya mencapai USD6,73 miliar," kata Sandiaga.



Sandiaga menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2023 sekitar 7,4 juta orang. Dari tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan akan tumbuh 4 juta tenaga kerja baru, dibandingkan 22,89 juta tenaga kerja yang sudah ada pada 2022.

Jumlah wisatawan Nusantara tahun lalu juga tumbuh cukup besar, yakni 16,5%. Jumlahnya mencapai 703 juta perjalanan. Pada 2023 targetnya cukup ambisius dan membutuhkan usaha yang luar biasa, yakni 1,4 miliar perjalanan. Sandiaga mengatakan, daya saing dan indeks pembangunan kepariwisataan Indonesia saat ini nomor dua di ASEAN, masih di bawah Singapura.

Akselerasi pemulihan sektor pariwisata dilakukan melalui inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Menurutnya, tahun 2022-2023 adalah tahun recovery pariwisata Indonesia. "Tahun 2024 kita targetkan menjadi awal tahun pertumbuhan," katanya.

Dia menegaskan momentum kebangkitan pariwisata global menjadi peluang mengembangkan potensi wisata lokal dan ekonomi kreatif Indonesia meningkatkan performa yang dampak lanjutannya adalah memperbesar peluang usaha dan lapangan kerja.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, untuk mencapai target kunjungan wisata ke depan, portofolio pariwisata Indonesia tetap pada tiga hal, yakni budaya, alam, dan atraksi buatan.

Adapun terbesar masih pada budaya. Sebab itu, Indonesia akan mendorong atraksi-atraksi budaya dengan dilengkapi event-event yang mendukungnya. "Tahun 2023 akan ada 100 event besar yang akan diselenggarakan," katanya.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi menambahkan momentum recovery pariwisata Indonesia sudah terlihat dari perjalanan inbound pada 2023. Sepanjang 2023, penerbangan masuk sudah meningkat 33%. "Pada Juni 2023 nanti pesawat terbesar di dunia saat ini, Airbus A380, akan mulai mendarat di Denpasar," kata dia.

Dukungan lain untuk recovery dan bangkitnya pariwisata Indonesia juga dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupa dukungan kepada tumbuhnya ekonomi kreatif. Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil EL Himam mengatakan, produk-produk kreatif menjadi salah satu pendorong kemajuan sektor pariwisata.

Himam mengatakan dukungan ekonomi kreatif ini juga semakin nyata dengan sudah adanya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Saat ini sudah ada 17 subsektor ekonomi kreatif. "Sekarang akan dikembangkan lokasi-lokasi untuk perfilman, karena film adalah salah satu kanal untuk memperkenalkan keindahan dan keunggulan daerah-daerah wisata,” katanya.



Ekonomi kreatif, kata Himam, adalah perwujudan nilai tambah dalam sektor wisata. Karena itu, Kemenparekraf memiliki sejumlah program untuk memajukan sektor ekonomi kreatif. Misalnya saja Akselerasi, Aksi Selaras Sinergi, sebuah program pendampingan penciptaan dan pemanfaatan produk-produk kreatif lokal. Program lain yang tak kalah penting adalah Bedakan, Bedah Desain Kemasan.

"Ini adalah sebuah kerja sama untuk memperbaiki kemasan produk-produk UMKM. Tujuannya agar produk-produk lokal, baik makanan, minuman atau oleh-oleh, tampilannya menarik dan dibeli wisatawan," kata dia.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2104 seconds (0.1#10.140)