Melonjak 248%, Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp378 Miliar di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Elnusa Tbk (ELSA), mencatatkan laba bersih sebesar Rp378 miliar di tahun 2022. Perolehan laba bersih tersebut melesat 248% dibandingkan capaian di tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menyebutkan, kenaikan laba bersih tersebut tidak terlepas dari lonjakan capaian pendapatan usaha yang mencapai Rp12,3 triliun di 2022, naik 51% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas terintegrasi 32% dan jasa penunjang migas 9%.
"Perseroan berhasil menaklukkan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak global sepanjang tahun 2022 yang masih berlanjut dari tahun sebelumnya, juga dari dampak dari pandemi sejak 2020 lalu," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Bachtiar menjelaskan, perolehan tersebut juga didorong oleh peningkatan di semua segmen bisnis perseroan, seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat. Pada tahun 2022, tambah dia, perseroan juga selektif dalam melakukan realisasi belanja modal, di mana realisasi belanja modal sepanjang tahun lalu mencapai Rp409 miliar.
"Itu dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis. Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas," paparnya.
Sepanjang tahun 2022, perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA Rp1,15 triliun, tumbuh 16% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp985 miliar, laba bruto Rp912 miliar, laba operasi Rp498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp1,65 triliun.
Guna memperkuat daya tahan terhadap keuangan dan juga menjaga keberlanjutan bisnis ke depannya, sambung dia, Elnusa terus berupaya memperkuat bisnis inti perseroan. Perseroan secara konsisten menerapkan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat guna, optimal dan mengambil peluang dalam pengembangan bisnis yang bukan hanya berfokus pada industri migas namun juga nonmigas.
Untuk tahun 2023, lanjut Bachtiar, Elnusa akan terus dengan memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan melalui empat prioritas strategis. Pertama, upaya peningkatan kompetensi pekerja sebagai fundamental dalam memberikan layanan yang terbaik untuk klien. Selanjutnya, memperkuat internal proses dalam optimalisasi produktivitas aset juga peningkatan kapabilitas pemasaran.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menyebutkan, kenaikan laba bersih tersebut tidak terlepas dari lonjakan capaian pendapatan usaha yang mencapai Rp12,3 triliun di 2022, naik 51% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas terintegrasi 32% dan jasa penunjang migas 9%.
"Perseroan berhasil menaklukkan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak global sepanjang tahun 2022 yang masih berlanjut dari tahun sebelumnya, juga dari dampak dari pandemi sejak 2020 lalu," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Bachtiar menjelaskan, perolehan tersebut juga didorong oleh peningkatan di semua segmen bisnis perseroan, seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat. Pada tahun 2022, tambah dia, perseroan juga selektif dalam melakukan realisasi belanja modal, di mana realisasi belanja modal sepanjang tahun lalu mencapai Rp409 miliar.
"Itu dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis. Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas," paparnya.
Sepanjang tahun 2022, perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA Rp1,15 triliun, tumbuh 16% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp985 miliar, laba bruto Rp912 miliar, laba operasi Rp498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp1,65 triliun.
Guna memperkuat daya tahan terhadap keuangan dan juga menjaga keberlanjutan bisnis ke depannya, sambung dia, Elnusa terus berupaya memperkuat bisnis inti perseroan. Perseroan secara konsisten menerapkan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat guna, optimal dan mengambil peluang dalam pengembangan bisnis yang bukan hanya berfokus pada industri migas namun juga nonmigas.
Untuk tahun 2023, lanjut Bachtiar, Elnusa akan terus dengan memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan melalui empat prioritas strategis. Pertama, upaya peningkatan kompetensi pekerja sebagai fundamental dalam memberikan layanan yang terbaik untuk klien. Selanjutnya, memperkuat internal proses dalam optimalisasi produktivitas aset juga peningkatan kapabilitas pemasaran.