Stok Pangan Mulai Langka, Pemerintah Diminta Beri Dukungan ke Petani

Selasa, 28 April 2020 - 18:11 WIB
loading...
Stok Pangan Mulai Langka,...
Menanggapi sejumlah daerah mengalami defisit stok bahan pangan, DPR meminta pemerintah untuk memberikan dukungan kepada petani sebagai garda terdepan dalam ketersediaan pangan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejumlah daerah mengalami defisit stok bahan pangan. Bahkan ada bahan pokok yang stoknya defisit hampir di semua provinsi. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat membuka rapat terbatas hari ini.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR Faridah Hidayati meminta pemerintah untuk memberikan dukungan kepada petani sebagai garda terdepan dalam ketersediaan pangan. Ia menyayangkan pemangkasan anggaran di Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar Rp3,6 triliun dari sebelumnya Rp21 triliun menjadi Rp17,4 triliun.

Menurutnya, sektor pertanian justru harus mendapatkan perhatian untuk menjaga ketersediaan pangan. "Kenapa sektor produksi ini malah justru dikurangi anggarannya padahal produksi pangan ini sangat penting. Apalagi kita kan tidak tahu kapan corona ini akan berakhir," ujar Faridah di Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Karena itu, politikus PKB ini meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengubah kebijakannya bukan dengan memangkas anggaran di sektor pertanian, namun justru ditambah. Faridah juga mengaku heran jika Jokowi menyebut ada kelangkaan bahan pangan karena beberapa kali rapat Komisi IV dengan Kementan menyebutkan stok bahan pangan masih cukup, minimal hingga Juni 2020 mendatang.

"Saya rapat dengan Kementan katanya stok beras aman hingga bulan Juni. Kita tanyakan juga kalau corona ini panjang, langkah berikutnya seperti apa? Tapi selalu dibilang aman-aman terus. Bagaimana dengan produksi sedangkan anggaran produksi ini dikurangi maka harapan saya dengan kelangkaan ini, para petani ini di-support anggarannya oleh Kementan," katanya.

Petani-petani terang dia juga butuh bagaimana produksi pangan ini lebih pesat dengan alat-alat produksi yang lebih tepat guna. Selain itu, dukungan terhadap petani dan para peternak juga bisa diwujudkan dengan membeli hasil panen mereka. Menurut Faridah, saat ini harga gabah petani anjlok. Begitu pula hasil panen ayam para peternak juga tidak laku akibat Covid-19.

"Makanya kita dorong juga kemarin Bulog untuk membeli gabah petani sebanyak minimal 3 juta ton dengan harga minimal Rp4.200/kg. Kita dorong, tapi gak tahu di lapangan. Dengan begitu petani masih semangat untuk produksi sehingga tidak ada kelangkaan lagi. Takutnya kita kan ditimbun, kemudian nanti impor-impor karena barang langka," katanya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku mendapatkan laporan bahwa stok beras defisit di 7 provinsi sementara stok jagung defisit di 11 provinsi. Kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi. Defisit stok cabai rawit, bawang merah, telur ayam, bawang putih juga melanda sejumlah provinsi. Bahkan untuk gula terjadi defisit stok di hampir seluruh provinsi. Sementara minyak goreng dipastikan cukup untuk seluruh provinsi.

“Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi, dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi. Stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi. Tetapi gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi dan stok bawang putih defisit di 31 provinsi,” paparnya.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk segera melakukan hitungan secaraa cepat terkait kebutuhan bahan pangan masing-masing daerah. "Agar dihitung mana provinsi yang surplus, mana provinsi yang defisit, berapa produksinya semuanya harus kita hitung,” pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo: Kalau Pangan...
Prabowo: Kalau Pangan Aman, Nggak Usah Takut Saham Naik Turun
Prabowo Hapus Kuota...
Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Wamentan Sebut Bukan Berarti Jor-joran
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
Prabowo Cuek Harga Saham...
Prabowo Cuek Harga Saham Naik Turun, yang Penting Pangan Aman Negara Aman
Harga Beras di 3 Negara...
Harga Beras di 3 Negara Tetangga Hampir Rp100 Ribu per Kg, Mentan Amran: Indonesia Stabil
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
Mentan Sebut Krisis...
Mentan Sebut Krisis Pangan Menimpa Jepang, Malaysia, hingga Filipina! Bagaimana Indonesia?
SRC dan Bulog Kolaborasi...
SRC dan Bulog Kolaborasi Perkuat Jaringan Distribusi Pangan
Bulog Bukan Lagi BUMN,...
Bulog Bukan Lagi BUMN, Bakal Langsung di Bawah Prabowo
Rekomendasi
Bocoran Harga, Interior,...
Bocoran Harga, Interior, dan Eksterior Jetour X20e, Calon Bintang Baru Mobil Listrik Mungil di Indonesia
250 Mahasiswa UIN Suska...
250 Mahasiswa UIN Suska Riau Diajari Melek Sektor Keuangan
Korsel Bakal Ubah Semua...
Korsel Bakal Ubah Semua Motor Bensin Jadi Listrik
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
4 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
5 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
7 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
7 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
8 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
8 jam yang lalu
Infografis
Harta Karun Langka Uni...
Harta Karun Langka Uni Soviet Jatuh ke Tangan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved