Mentan Pastikan Kualitas Produk Pertanian saat Musim Hujan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan kualitas produk pertanian tetap terjaga di tengah kondisi musim penghujan saat ini. Terjaganya kualitas produk pertanian itu lantaran dampak musim hujan sudah diantisipasi.
"Saya menjamin bahwa kualitas yang ada, termasuk sekarang ini menghadapi hujan yang banyak, kita sudah antisipasi," ujar Mentan saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Keramat Jati, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, menghadapi musim musim hujan memang diperlukan treatment khusus untuk komoditas pertanian agar kualitasnya tetap terjaga. Paling tidak untuk cabai dengan kadar air yang rendah bisa bertahan lebih lama di gudang penyimpanan, alias tidak gampang busuk.
"Antisipasi kita sesudah dipanen ditaruh di gudang. Penganginannya penting, kalau harus pakai cool storage pakai cool storage. Kalau harus pakai dryer ya pakai dryer," sambungnya.
Mentan menyadari bahwa saat ini tengah terjadi climate change atau perubahan iklim, sehingga sulit untuk memastikan pergantian musim. Bisa musim hujan yang berkepanjangan, ada kemarau basah, maupun kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Kondisi-kondisi tersebut menjadi risiko untuk sektor pertanian di Indonesia.
"Teman-teman harus tahu bahwa iklim dan cuaca sedang menghadapi climate change. Ini sangat dinamis, fluktuatif dan diperlukan kecepatan untuk menanganinya. Kita negara besar, menjaganya tidak semudah seperti merintah-merintah saja," kata Mentan.
Meski demikian, Mentan memastikan ketersediaan maupun kualitas komoditas pertanian tetap terjaga melalui upaya-upaya yang telah dilakukan. Tujuannya dasarnya, agar petani tidak mengalami kerugian akibat fenomena perubahan iklim saat ini.
"Saya kira kurang lebih pasti ada dinamikanya. Tetapi kita jamin, tidak hanya kuantitasnya saja, kualitas hari hasil panen kita, kita harapkan bisa bersainglah minimal kualitas itu tidak seburuk yang diimage-kan orang. Saya tentu akan berpihak pada para petani, yang berkeringat, berbasah-basah, berpanas-panas. Saya tahu suka duka yang mereka hadapi dengan kondisi yang ada," pungkasnya.
"Saya menjamin bahwa kualitas yang ada, termasuk sekarang ini menghadapi hujan yang banyak, kita sudah antisipasi," ujar Mentan saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Keramat Jati, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, menghadapi musim musim hujan memang diperlukan treatment khusus untuk komoditas pertanian agar kualitasnya tetap terjaga. Paling tidak untuk cabai dengan kadar air yang rendah bisa bertahan lebih lama di gudang penyimpanan, alias tidak gampang busuk.
"Antisipasi kita sesudah dipanen ditaruh di gudang. Penganginannya penting, kalau harus pakai cool storage pakai cool storage. Kalau harus pakai dryer ya pakai dryer," sambungnya.
Mentan menyadari bahwa saat ini tengah terjadi climate change atau perubahan iklim, sehingga sulit untuk memastikan pergantian musim. Bisa musim hujan yang berkepanjangan, ada kemarau basah, maupun kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Kondisi-kondisi tersebut menjadi risiko untuk sektor pertanian di Indonesia.
"Teman-teman harus tahu bahwa iklim dan cuaca sedang menghadapi climate change. Ini sangat dinamis, fluktuatif dan diperlukan kecepatan untuk menanganinya. Kita negara besar, menjaganya tidak semudah seperti merintah-merintah saja," kata Mentan.
Meski demikian, Mentan memastikan ketersediaan maupun kualitas komoditas pertanian tetap terjaga melalui upaya-upaya yang telah dilakukan. Tujuannya dasarnya, agar petani tidak mengalami kerugian akibat fenomena perubahan iklim saat ini.
"Saya kira kurang lebih pasti ada dinamikanya. Tetapi kita jamin, tidak hanya kuantitasnya saja, kualitas hari hasil panen kita, kita harapkan bisa bersainglah minimal kualitas itu tidak seburuk yang diimage-kan orang. Saya tentu akan berpihak pada para petani, yang berkeringat, berbasah-basah, berpanas-panas. Saya tahu suka duka yang mereka hadapi dengan kondisi yang ada," pungkasnya.
(uka)