Kementan Jamin Harga Cabai dan Bawang Merah Tak Melonjak Jelang Ramadan, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan cabai dan bawang merah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadan dan Lebaran 2023. Harganya pun bisa ditekan karena bulan puasa tahun ini juga bertepatan dengan musim panen.
Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, hingga bulan April 2023, setidaknya terdapat panen raya seluas 29.000 hektare hanya dari satu kabupeten yaitu di Brebes, Jawa Tengah. Pada bulan Maret akan panen 15.000 hektare, dan April 14.000 hektare bawang merah siap dipanen.
"Kalau ketersediaan stok untuk bawang merah aman. Jadi kurang lebih ada 29.000 hektare untuk bawang merah di bulan Maret dan April, itu baru satu kabupeten," ungkapnya saat meninjau Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).
Menurut Prihasto, ada beberapa sentra produksi bawang merah di Indonesia seperti di Brebes, Nganjuk, Bima Enrekang, Solok, Garut, dan sentra lain yang siap panen tahun ini.
Seiring meningkatnya produktivitas komoditas holtikultura tersebut, nantinya otomatis membentuk harga jual di pasar. Harapannya, harga yang terbentuk tidak melonjak tinggi menjelang bulan puasa dan lebaran, sebab bulan itu masuk waktu panen.
"Pasti lah (harganya turun kalau musim panen), supply-demand seperti itu, kalau supply banyak dan harganya bisa turun," tutur Ptihasto.
Dia menjelaskan,secara nasional data dari BPS (Badan Pusat Statistik) luas panen dan produksi bawang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Meski demikian, tidak bisa dimungkiri peningkatan produksi itu juga dibarengi dengan peningkatan kebutuhan pasar akibat pertambahan populasi.
Sebagai informasi, pada tahun 2018 luas panenya sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton, 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton. Berlanjut pada 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton, dan 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.
Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, hingga bulan April 2023, setidaknya terdapat panen raya seluas 29.000 hektare hanya dari satu kabupeten yaitu di Brebes, Jawa Tengah. Pada bulan Maret akan panen 15.000 hektare, dan April 14.000 hektare bawang merah siap dipanen.
"Kalau ketersediaan stok untuk bawang merah aman. Jadi kurang lebih ada 29.000 hektare untuk bawang merah di bulan Maret dan April, itu baru satu kabupeten," ungkapnya saat meninjau Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).
Menurut Prihasto, ada beberapa sentra produksi bawang merah di Indonesia seperti di Brebes, Nganjuk, Bima Enrekang, Solok, Garut, dan sentra lain yang siap panen tahun ini.
Seiring meningkatnya produktivitas komoditas holtikultura tersebut, nantinya otomatis membentuk harga jual di pasar. Harapannya, harga yang terbentuk tidak melonjak tinggi menjelang bulan puasa dan lebaran, sebab bulan itu masuk waktu panen.
"Pasti lah (harganya turun kalau musim panen), supply-demand seperti itu, kalau supply banyak dan harganya bisa turun," tutur Ptihasto.
Baca Juga
Dia menjelaskan,secara nasional data dari BPS (Badan Pusat Statistik) luas panen dan produksi bawang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Meski demikian, tidak bisa dimungkiri peningkatan produksi itu juga dibarengi dengan peningkatan kebutuhan pasar akibat pertambahan populasi.
Sebagai informasi, pada tahun 2018 luas panenya sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton, 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton. Berlanjut pada 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton, dan 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.
(ind)