Soal Harga Pangan Naik Jelang Ramadan, Mentan: Saya Berpihak pada Petani yang Berbasah-basah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertama Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan kenaikan harga pangan di pasar menjelang bulan Ramadan dan Lebaran sudah menjadi fenomena setiap tahun. Pasalnya, masyarakat cenderung lebih konsumtif saat memasuki bulan tersebut.
"Dinamika harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri pasti ada. Tapi kalau kita sepakat kenaikannya normatif," ujar Mentan usai meninjau Pasar Induk Keramat Jati, Senin (6/3/2023).
Mentan menjelaskan, para petani ataupun pedagang juga turut mendapatkan keuntungan yang lebih ketika berjualan pada bulan tersebut. Akan tetapi yang harus dipastikan kenaikan harga komoditas pangan itu masih dalam batasan wajar.
"Para pedagang dan petani tentu mau untung, tetapi dengan cara-cara yang normatif. Saya tentu akan berpihak pada para petani, yang berkeringat, berbasah-basah, berpanas-panasan," lanjut Mentan.
Menurutnya dari sisi produktivitas, komoditas pertanian cukup siap untuk menghadapi peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran. Dengan ramainya produk di pasar diharapkan bisa ikut membentuk harga agar tidak naik terlalu tinggi.
Mentan juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat sektor pertanian akan mengalami panen raya. Sehingga produknya bisa membentuk harga yang ada di pasar.
"Besok akan panen raya besar-besaran semua kabupaten, di semua provinsi adalah beras, akan saya pantau tanggal 9 (Februari) mulai panen raya tanggal 10," kata Mentan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, dengan masuknya musim panen tentunya bisa menekan kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Pasti (turun harga kalau panen raya), kan suplai demand seperti itu, kalau suplai banyak pasti harga turun," pungkasnya.
"Dinamika harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri pasti ada. Tapi kalau kita sepakat kenaikannya normatif," ujar Mentan usai meninjau Pasar Induk Keramat Jati, Senin (6/3/2023).
Mentan menjelaskan, para petani ataupun pedagang juga turut mendapatkan keuntungan yang lebih ketika berjualan pada bulan tersebut. Akan tetapi yang harus dipastikan kenaikan harga komoditas pangan itu masih dalam batasan wajar.
"Para pedagang dan petani tentu mau untung, tetapi dengan cara-cara yang normatif. Saya tentu akan berpihak pada para petani, yang berkeringat, berbasah-basah, berpanas-panasan," lanjut Mentan.
Menurutnya dari sisi produktivitas, komoditas pertanian cukup siap untuk menghadapi peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran. Dengan ramainya produk di pasar diharapkan bisa ikut membentuk harga agar tidak naik terlalu tinggi.
Mentan juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat sektor pertanian akan mengalami panen raya. Sehingga produknya bisa membentuk harga yang ada di pasar.
"Besok akan panen raya besar-besaran semua kabupaten, di semua provinsi adalah beras, akan saya pantau tanggal 9 (Februari) mulai panen raya tanggal 10," kata Mentan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, dengan masuknya musim panen tentunya bisa menekan kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga
"Pasti (turun harga kalau panen raya), kan suplai demand seperti itu, kalau suplai banyak pasti harga turun," pungkasnya.
(uka)