Iran Temukan Deposit Lithium Terbesar Kedua di Dunia, Simpan 8,5 Juta Ton
loading...
A
A
A
Terisolasi dari sistem keuangan global, Iran terus dihujani sanksi oleh negara-negara Barat yang menuduh Teheran memasok sejata kepada Rusia yang digunakan dalam perang Ukraina. Pemerintah Iran juga telah menghabiskan hampir enam bulan untuk menindak keras hak-hak perempuan dan pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Dalam hal pasar lithium global, penambahan cadangan yang diketahui dunia dapat mendorong harga logam turun lebih jauh, tergantung pada kapasitas Iran untuk mengekspor.
Iran juga dikenal sebagai salah satu produsen minyak dan gas top dunia, tetapi ekspornya secara luas tergerus karena sanksi yang telah memangkas kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan serta kemampuan berkontribusi pada pasokan global.
"Selama 9-12 bulan ke depan, kami semakin konstruktif pada logam dasar, sementara pergerakan harga lithium diperkirakan lebih rendah bersama kobalt dan nikel," tulis laporan dari penelitian komoditas bank dari akhir Februari.
Dalam dua tahun ke depan, Goldman memperkirakan pasokan lithium akan tumbuh rata-rata sebesar 34% secara year to year, dipimpin oleh Australia dan China yang menguasai beberapa pasokan logam terbesar di dunia.
"Oleh karena itu seiring pemulihan dalam penjualan EV di 23 Q2-Q3, untuk sementara dapat menjadi sentimen yang mengangkat dan mendukung harga logam baterai, kemungkinan lonjakan pasokan dan kelebihan kapasitas hilir diatur untuk menurunkan harga lithium selanjutnya dalam jangka menengah," tulis bank tersebut.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Dalam hal pasar lithium global, penambahan cadangan yang diketahui dunia dapat mendorong harga logam turun lebih jauh, tergantung pada kapasitas Iran untuk mengekspor.
Iran juga dikenal sebagai salah satu produsen minyak dan gas top dunia, tetapi ekspornya secara luas tergerus karena sanksi yang telah memangkas kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan serta kemampuan berkontribusi pada pasokan global.
Harga Lithium
Analis di Goldman Sachs memproyeksikan harga lithium bakal turun lebih jauh."Selama 9-12 bulan ke depan, kami semakin konstruktif pada logam dasar, sementara pergerakan harga lithium diperkirakan lebih rendah bersama kobalt dan nikel," tulis laporan dari penelitian komoditas bank dari akhir Februari.
Dalam dua tahun ke depan, Goldman memperkirakan pasokan lithium akan tumbuh rata-rata sebesar 34% secara year to year, dipimpin oleh Australia dan China yang menguasai beberapa pasokan logam terbesar di dunia.
"Oleh karena itu seiring pemulihan dalam penjualan EV di 23 Q2-Q3, untuk sementara dapat menjadi sentimen yang mengangkat dan mendukung harga logam baterai, kemungkinan lonjakan pasokan dan kelebihan kapasitas hilir diatur untuk menurunkan harga lithium selanjutnya dalam jangka menengah," tulis bank tersebut.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)