5 Layanan Publik Diprioritaskan Pakai AI, Konsultasi Dokter Cukup dari Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong transformasi digital dalam bidang pelayanan publik. Salah satunya melalui pemanfaatan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI).
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa mengatakan, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045.
Dalam strategi tersebut, terdapat lima bidang prioritas yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan, implementasi dan pemanfaatan kecerdasan artifisial. Kelima bidang tersebut adalah Kesehatan, Reformasi birokrasi, Pendidikan, Ketahanan Pangan, dan Mobilitas dan Kota Cerdas
“Tidak seperti pelayanan tradisional yang mengharuskan adanya tatap muka langsung secara fisik, pelayanan digital memungkinkan layanan dapat diakses setiap saat, di manapun tanpa harus berpindah lokasi, sehingga lebih praktis, efektif dan efisien,” kata Diah dalam webinar Pengembangan dan Pemanfaatan AI untuk Digital Government secara virtual, dikutip Sabtu (11/3/2023).
Di bidang kesehatan, Diah menjelaskan inovasi teknologi kecerdasan artifisial digunakan untuk mempercepat waktu pelayanan, memperluas jangkauan, dan penurunan biaya kesehatan. Bahkan, dengan pemanfaatan kecerdasan buatan pasien bisa langsung berkonsultasi dengan dokter tanpa harus tatap muka.
"Mekanisme telemedis memungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengunjungi langsung pusat kesehatan atau dokter," tuturnya.
Dia melanjutkan, di bidang reformasi birokrasi, wujud pemanfaatan AI dilakukan melalui pengembangan ChatBot yang dapat melayani komunikasi dua arah dengan masyarakat selama 24 jam.
Kemudian di bidang pendidikan, Diah menjelaskan peluang pengembangan AI di masa depan akan memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, serta memperhitungkan behaviour atau kebiasaan siswa sehari-hari.
Lebih lanjut di bidang ketahanan pangan pemanfaatan AI bisa dilakukan melalui satelit untuk mengidentifikasi daerah mana yang mendapatkan akses listrik dan daerah mana yang belum mendapatkannya.
“Ini sekaligus bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi komoditas yang ditanam dalam suatu wilayah dan prediksi panen,” ucapnya.
Terakhir, pemanfaatan AI dalam mobilitas dan kota cerdas dapat menghadirkan solusi manajemen lalu lintas cerdas untuk memastikan penduduk dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya dengan aman dan efisien.
Sebagai informasi, saat ini Kementerian PANRB tengah mengembangkan Portal Pelayanan Publik. Diharapkan, dengan optimalisasi kecerdasan buatan pada sistem portal, sistem sudah otomatis mengetahui dan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing individu berdasarkan karakteristik pribadi.
“Portal nantinya juga dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai hak apa saja yang bisa didapatkan sekaligus kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Inilah beberapa fitur unggulan yang kami desain ke dalam rancangan Portal Pelayanan Publik,” tutup Diah.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa mengatakan, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045.
Dalam strategi tersebut, terdapat lima bidang prioritas yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan, implementasi dan pemanfaatan kecerdasan artifisial. Kelima bidang tersebut adalah Kesehatan, Reformasi birokrasi, Pendidikan, Ketahanan Pangan, dan Mobilitas dan Kota Cerdas
“Tidak seperti pelayanan tradisional yang mengharuskan adanya tatap muka langsung secara fisik, pelayanan digital memungkinkan layanan dapat diakses setiap saat, di manapun tanpa harus berpindah lokasi, sehingga lebih praktis, efektif dan efisien,” kata Diah dalam webinar Pengembangan dan Pemanfaatan AI untuk Digital Government secara virtual, dikutip Sabtu (11/3/2023).
Di bidang kesehatan, Diah menjelaskan inovasi teknologi kecerdasan artifisial digunakan untuk mempercepat waktu pelayanan, memperluas jangkauan, dan penurunan biaya kesehatan. Bahkan, dengan pemanfaatan kecerdasan buatan pasien bisa langsung berkonsultasi dengan dokter tanpa harus tatap muka.
"Mekanisme telemedis memungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengunjungi langsung pusat kesehatan atau dokter," tuturnya.
Dia melanjutkan, di bidang reformasi birokrasi, wujud pemanfaatan AI dilakukan melalui pengembangan ChatBot yang dapat melayani komunikasi dua arah dengan masyarakat selama 24 jam.
Kemudian di bidang pendidikan, Diah menjelaskan peluang pengembangan AI di masa depan akan memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, serta memperhitungkan behaviour atau kebiasaan siswa sehari-hari.
Lebih lanjut di bidang ketahanan pangan pemanfaatan AI bisa dilakukan melalui satelit untuk mengidentifikasi daerah mana yang mendapatkan akses listrik dan daerah mana yang belum mendapatkannya.
“Ini sekaligus bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi komoditas yang ditanam dalam suatu wilayah dan prediksi panen,” ucapnya.
Terakhir, pemanfaatan AI dalam mobilitas dan kota cerdas dapat menghadirkan solusi manajemen lalu lintas cerdas untuk memastikan penduduk dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya dengan aman dan efisien.
Sebagai informasi, saat ini Kementerian PANRB tengah mengembangkan Portal Pelayanan Publik. Diharapkan, dengan optimalisasi kecerdasan buatan pada sistem portal, sistem sudah otomatis mengetahui dan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing individu berdasarkan karakteristik pribadi.
“Portal nantinya juga dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai hak apa saja yang bisa didapatkan sekaligus kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Inilah beberapa fitur unggulan yang kami desain ke dalam rancangan Portal Pelayanan Publik,” tutup Diah.
(ind)