Mau Tahu Realisasi Belanja Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, Ini Rinciannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam konferensi pers terkait update kinerja program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus Sektor KUMKM , Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Eddy Satriya menjelaskan, realisasi belanja program PEN untuk sektor koperasi dan usaha mikro kecil menengah (KUMKM) hingga periode 16 Juli 2020 mencapai Rp10,24 triliun.
"Realisasi ini meningkat menjadi 8,3% dari sebelumnya yang hanya 6,82% pada 9 Juli 2020. Total pagu anggaran program PEN untuk KUMKM mencapai Rp123,46 triliun," terang Eddy di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
( )
Untuk realisasi penempatan dana pemerintah pada bank anggota Himbara pada periode tersebut sudah mencapai Rp9,98 triliun atau 12,67% dari total pagu Rp78,78 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan investasi yang disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk koperasi sudah mencapai Rp247,9 miliar dari pagu yang ditetapkan Rp1 triliun.
"Penyaluran kredit modal kerja baru yang melalui LPDB atau BLU (Badan Layanan Umum) kami hingga 16 Juli 2020 naik 24,79% atau naik Rp8,3 miliar menjadi Rp247,9 miliar," kata Eddy.
Terkait dengan penempatan dana pemerintah pada anggota bank Himbara, dia merinci bahwa hingga periode 16 Juli 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah terdistribusikan sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp1,03 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp780 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp34 miliar.
( )
Penempatan dana ini diharapkan dapat ditingkatkan eskalasi nilainya hingga tiga kali lipat. Sehingga, peran perbankan pada program PEN khususnya bagi sektor KUMKM bisa semakin banyak dirasakan manfaatnya.
"Tugas kami dari program PEN ini adalah memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Maka kami buka hotline untuk masyarakat yang mau melaporkan atau yang mengadu apabila terdapat hambatan dalam mengakses stimulus pemerintah yang dilakukan melalui program ini," tutur Eddy.
"Realisasi ini meningkat menjadi 8,3% dari sebelumnya yang hanya 6,82% pada 9 Juli 2020. Total pagu anggaran program PEN untuk KUMKM mencapai Rp123,46 triliun," terang Eddy di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
( )
Untuk realisasi penempatan dana pemerintah pada bank anggota Himbara pada periode tersebut sudah mencapai Rp9,98 triliun atau 12,67% dari total pagu Rp78,78 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan investasi yang disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk koperasi sudah mencapai Rp247,9 miliar dari pagu yang ditetapkan Rp1 triliun.
"Penyaluran kredit modal kerja baru yang melalui LPDB atau BLU (Badan Layanan Umum) kami hingga 16 Juli 2020 naik 24,79% atau naik Rp8,3 miliar menjadi Rp247,9 miliar," kata Eddy.
Terkait dengan penempatan dana pemerintah pada anggota bank Himbara, dia merinci bahwa hingga periode 16 Juli 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah terdistribusikan sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp1,03 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp780 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp34 miliar.
( )
Penempatan dana ini diharapkan dapat ditingkatkan eskalasi nilainya hingga tiga kali lipat. Sehingga, peran perbankan pada program PEN khususnya bagi sektor KUMKM bisa semakin banyak dirasakan manfaatnya.
"Tugas kami dari program PEN ini adalah memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Maka kami buka hotline untuk masyarakat yang mau melaporkan atau yang mengadu apabila terdapat hambatan dalam mengakses stimulus pemerintah yang dilakukan melalui program ini," tutur Eddy.
(akr)