12 Startup dan UKM Sektor Biru Terpilih dalam Program UNDP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Blue Finance Accelerator (BFA) yang dilaksanakan oleh United Nations Development Program (UNDP) melalui Program Bersama PBB - Accelerating SDGs Investment in Indonesia (ASSIST) dan Asian Development Bank (ADB) telah memilih 12 perusahaan sektor biru untuk berpartisipasi dalam program akselerator guna meningkatkan dampak yang selaras dengan SDG bagi ekonomi biru .
Ke-12 perusahaan tersebut terpilih melalui proses penyaringan yang kompetitif dari 187 aplikasi serta terdiri dari tujuh startup dan lima usaha kecil menengah (UKM). Untuk ketujuh startup dipilih dari berbagai industri termasuk akuakultur atau platform perikanan berkelanjutan dan platform pengelolaan sampah plastik dan limbah. Sementara itu, kelima UKM terpilih berasal dari bisnis jasa akuakultur, penyedia ekowisata berkelanjutan, dan platform pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Program ini juga menyasar pemberdayaan perempuan, 50% dari usaha terpilih dipimpin atau dikelola oleh perempuan. Program akselerator juga akan memberikan pelatihan melalui lensa gender yang memperkenalkan peserta dengan praktik untuk mengintegrasikan dan mencapai kesetaraan gender ke dalam aktivitas bisnis," dikutip dari laman UNDP, Rabu (15/3/2023).
Startup dan UKM terpilih akan mendapat manfaat dari dukungan yang diberikan oleh tim pakar industri yang berdedikasi. Selama periode enam bulan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mendukung startup serta UKM di sektor biru, meliputi bidang-bidang yang terdiri dari perikanan berkelanjutan, akuakultur, pengelolaan sampah laut, pengurangan polusi plastik, pengelolaan ekosistem dan ketahanan masyarakat pesisir, dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.
"Peserta akan menerima kurikulum dan modul yang disesuaikan, mulai dari akselerasi bisnis hingga manajemen dampak. Melalui pendampingan dan konsultasi individu, tim penasihat dan mentor juga akan mendukung startup dan UKM terpilih selama proses untuk memastikan adanya pertumbuhan bisnis".
Program BFA berkomitmen untuk mendukung Startup dan UKM terpilih dengan memberikan peluang paparan dan jaringan yang lebih besar agar mereka dapat terhubung dengan pemain ekosistem lainnya di sektor biru, seperti pakar industri, investor, dan pemerintah. Mereka juga akan mendapatkan akses lebih luas ke ekosistem kewirausahaan sosial dan investasi berdampak dari UNDP dan jaringan Instellar.
Akses ke jaringan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan melalui potensi kolaborasi atau peluang investasi. Selain itu, program ini juga menawarkan kesempatan untuk mendapatkan akses skema pembiayaan campuran.
Setiap tim akan mengikuti fase akselerasi dari bulan Februari hingga Mei dan mendemonstrasikan hasil mentorship pada acara Demo Day di bulan Juni.
Selain didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, BFA juga didukung oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) di bawah Program Bersama ASSIST dan perusahaan konsultan Instellar Indonesia sebagai mitra pelaksana.
Ke-12 perusahaan tersebut terpilih melalui proses penyaringan yang kompetitif dari 187 aplikasi serta terdiri dari tujuh startup dan lima usaha kecil menengah (UKM). Untuk ketujuh startup dipilih dari berbagai industri termasuk akuakultur atau platform perikanan berkelanjutan dan platform pengelolaan sampah plastik dan limbah. Sementara itu, kelima UKM terpilih berasal dari bisnis jasa akuakultur, penyedia ekowisata berkelanjutan, dan platform pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Program ini juga menyasar pemberdayaan perempuan, 50% dari usaha terpilih dipimpin atau dikelola oleh perempuan. Program akselerator juga akan memberikan pelatihan melalui lensa gender yang memperkenalkan peserta dengan praktik untuk mengintegrasikan dan mencapai kesetaraan gender ke dalam aktivitas bisnis," dikutip dari laman UNDP, Rabu (15/3/2023).
Startup dan UKM terpilih akan mendapat manfaat dari dukungan yang diberikan oleh tim pakar industri yang berdedikasi. Selama periode enam bulan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mendukung startup serta UKM di sektor biru, meliputi bidang-bidang yang terdiri dari perikanan berkelanjutan, akuakultur, pengelolaan sampah laut, pengurangan polusi plastik, pengelolaan ekosistem dan ketahanan masyarakat pesisir, dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.
"Peserta akan menerima kurikulum dan modul yang disesuaikan, mulai dari akselerasi bisnis hingga manajemen dampak. Melalui pendampingan dan konsultasi individu, tim penasihat dan mentor juga akan mendukung startup dan UKM terpilih selama proses untuk memastikan adanya pertumbuhan bisnis".
Program BFA berkomitmen untuk mendukung Startup dan UKM terpilih dengan memberikan peluang paparan dan jaringan yang lebih besar agar mereka dapat terhubung dengan pemain ekosistem lainnya di sektor biru, seperti pakar industri, investor, dan pemerintah. Mereka juga akan mendapatkan akses lebih luas ke ekosistem kewirausahaan sosial dan investasi berdampak dari UNDP dan jaringan Instellar.
Akses ke jaringan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan melalui potensi kolaborasi atau peluang investasi. Selain itu, program ini juga menawarkan kesempatan untuk mendapatkan akses skema pembiayaan campuran.
Setiap tim akan mengikuti fase akselerasi dari bulan Februari hingga Mei dan mendemonstrasikan hasil mentorship pada acara Demo Day di bulan Juni.
Baca Juga
Selain didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, BFA juga didukung oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) di bawah Program Bersama ASSIST dan perusahaan konsultan Instellar Indonesia sebagai mitra pelaksana.
(uka)