16 Lembaga Keuangan Akan Jadi Peserta Baru BI Fast
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan menambah 16 lembaga keuangan menjadi peserta baru BI Fast terdiri dari 14 bank dan 2 Lembaga Selain Bank (LSB). Total peserta BI Fast 122 peserta mewakili 94% dari pangsa pasar pembayaran ritel nasional.
"Penambahan tersebut merupakan kepesertaan gelombang keenam," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dia mengatakan batch keenam tergabung 14 bank sebagai peserta BI Fast terdiri dari 11 bank swasta nasional, 2 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 1 bank asing. Selain itu, terdapat 2 Lembaga Selain Bank (LSB) sebagai peserta BI Fast perdana.
"Bergabungnya 2 LSB tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan BI-FAST," ungkap Erwin.
Guna meningkatkan efisiensi penyediaan infrastruktur, 6 dari 14 bank peserta batch keenam memanfaatkan infrastruktur multitenancy (multi banks one connector).
Tahapan implementasi BI Fast oleh peserta kepada nasabah disesuaikan dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayarannya. Perluasan kepesertaan BI Fast untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk stakeholders BI terhadap layanan sistem pembayaran ritel yang cemumuah yaitu cepat, mudah, murah, aman dan andal.
Sebagai informasi, BI Fast adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI dapat diakses melalui aplikasi ataupun kanal yang disediakan industri sistem pembayaran untuk memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
Layanan tersebut merupakan wujud sumbangsih BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional untuk menunjang inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Penambahan tersebut merupakan kepesertaan gelombang keenam," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dia mengatakan batch keenam tergabung 14 bank sebagai peserta BI Fast terdiri dari 11 bank swasta nasional, 2 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 1 bank asing. Selain itu, terdapat 2 Lembaga Selain Bank (LSB) sebagai peserta BI Fast perdana.
"Bergabungnya 2 LSB tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan BI-FAST," ungkap Erwin.
Guna meningkatkan efisiensi penyediaan infrastruktur, 6 dari 14 bank peserta batch keenam memanfaatkan infrastruktur multitenancy (multi banks one connector).
Tahapan implementasi BI Fast oleh peserta kepada nasabah disesuaikan dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayarannya. Perluasan kepesertaan BI Fast untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk stakeholders BI terhadap layanan sistem pembayaran ritel yang cemumuah yaitu cepat, mudah, murah, aman dan andal.
Sebagai informasi, BI Fast adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI dapat diakses melalui aplikasi ataupun kanal yang disediakan industri sistem pembayaran untuk memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
Layanan tersebut merupakan wujud sumbangsih BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional untuk menunjang inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
(nng)