Wall Street Ditutup Jeblok Usai The Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga

Kamis, 23 Maret 2023 - 07:31 WIB
loading...
Wall Street Ditutup...
Wall Street ditutup melemah tajam pada perdagangan Rabu (22/3/2023). FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Wall Street ditutup melemah tajam pada perdagangan Rabu (22/3/2023) waktu setempat setelah Federal Reserve AS menyampaikan kenaikan suku bunga 25 basis poin.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 530,49 poin, atau 1,63%, menjadi 32.030,11, S&P 500 (.SPX) kehilangan 65,9 poin, atau 1,65%, menjadi 3.936,97 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 190,15 poin, atau 1,6%, menjadi 11.669,96. Hingga bel penutupan, ketiga indeks turun lebih dari 1,6%.



Tiga indeks saham utama AS, yang sebagian besar tanpa arah sebelum pengumuman Fed, melonjak lebih tinggi kemudian melemah karena investor mencerna pernyataan yang menyertainya dan sesi tanya jawab selanjutnya dari Ketua Jerome Powell.

"Pasar terdorong ketika mendengar bahwa Fed telah mempertimbangkan untuk berhenti sepenuhnya dan kemudian kecewa ketika Powell mengklarifikasi bahwa tangan mereka tidak terikat dan bahwa mereka dapat terus menaikkan suku bunga jika perlu," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi. di Aliansi Penasihat Independen di Charlotte, Carolina Utara.

Dalam pernyataan The Fed, anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan beberapa pengetatan tambahan mungkin dilakukan, tetapi mengisyaratkan bahwa itu hampir menghentikan kenaikan di masa depan mengingat gejolak baru-baru ini di sektor keuangan.

Keuntungan berkurang selama pernyataan Powell dan sesi tanya jawab di mana dia berjanji untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menjaga agar sistem perbankan tetap sehat, tetapi menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk mengekang inflasi.

"Indeks salah karena ada begitu banyak yang dipertaruhkan, menjadi yang pertama mengevaluasi dampak dari pernyataan tersebut dan konferensi pers berikutnya," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.

"Mungkin investor mengharapkan The Fed menghentikan kenaikan ini, mengungkapkan ketidaksenangan mereka bahwa kenaikan suku bunga mungkin berlanjut untuk satu atau dua pertemuan lagi."

Kekhawatiran bertahan bahwa pertempuran agresif Fed melawan inflasi dapat menyebabkan ekonomi ke dalam resesi, dan gejolak baru-baru ini di sektor perbankan, yang dipicu oleh kegagalan SVB Financial Group (SIVB.O) dan Signature Bank (SBNY.O), telah memperburuk ketakutan tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)