Naik 105%, Laba Antam 2022 Tembus Rp3,82 Triliun

Senin, 27 Maret 2023 - 11:20 WIB
loading...
Naik 105%, Laba Antam 2022 Tembus Rp3,82 Triliun
Antam mencatatkan kinerja signifikan di 2022. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan sepanjang 2022 lalu. Selain laba bersih yang tumbuh 105% menjadi Rp3,82 triliun, angka penjualan perseroan pun naik 19,46% menjadi Rp45,93 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp38,44 triliun.

Adapun, angka penjualan perseroan didominasi oleh penjualan bersih domestik yang mencapai Rp36,58 triliun, atau 80% dari total penjualan bersih perseroan sepanjang tahun lalu. Hal ini merupakan hasil dari upaya perseroan memperkuat basis pelanggan dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel, dan bauksit di tengah apresiasi positif pertumbuhan penyerapan komoditas logam dasar dan mulia di dalam negeri.

"Kami senantiasa mengedepankan implementasi prinsip kaidah pertambangan yang baik di seluruh lini operasi perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resminya, Minggu (26/3/2023).



Tahun lalu, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan dengan porsi 69% dan nilai penjualan sebesar Rp31,63 triliun. Di mana pada 2022 lalu, volume penjualan logam emas mencapai 34,97 ton.

Atas capaian penjualan tersebut, ANTM kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah perusahaan. Sementara terkait produksi, perseroan telah memproduksi 1,27 ton logam emas yang dihasilkan dari tambang emas perseroan.

Sejalan dengan strategi peningkatan nilai tambah produk emas logam mulia, pada Oktober 2022 lalu perseroan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III, yang menghadirkan empat motif batik budaya Indonesia yakni Batik Bokor Kencono, Batik Huk, Batik Srimanganti, dan Batik Mahkota Siger.

Selain itu, guna meningkatkan kualitas layanan yang prima, perseroan juga menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com , serta melalui berbagai platform marketplace. ANTM juga memiliki jaringan butik logam mulia offline yang tersebar di 12 kota di Indonesia.

Di samping itu, sepanjang tahun lalu kondisi volatilitas harga nikel global yang signifikan dipengaruhi dinamika kondisi geopolitik dan ekonomi global. Lalu, kebijakan lockdown pandemi Covid-19 di Asia Timur pada kuartal II 2022 juga mempengaruhi tingkat penyerapan produk nikel di pasar ekspor maupun dalam negeri.

“Menyikapi hal tersebut, kami memitigasi setiap risiko dan peluang yang ada secara berkesinambungan, melalui upaya pengembangan pasar dan diversifikasi pelanggan di dalam maupun luar negeri,” ujar Syarif.

Produk feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTM dengan porsi sebesar 15% atau senilai Rp6,85 triliun. Sementara kontribusi segmen nikel yaitu feronikel dan bijih nikel mencapai Rp12,03 triliun.

Lebih lanjut Syarif mengungkapkan, sejalan dengan upaya keberlanjutan perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi serta menurunkan emisi gas rumah kaca operasi pabrik feronikel ANTM di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Januari 2023 perseroan bersama PT PLN menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) terkait dukungan pasokan listrik operasi pabrik feronikel ANTM.



Pada segmen produk lainnya yakni bauksit dan alumina, keduanya turut memberikan kontribusi positif terhadap penjualan perseroan. Selain penjualan ekspor, perseroan juga berfokus pada pengembangan penjualan bauksit dalam negeri.

Kontribusi penjualan bauksit dan alumina tercatat sebesar Rp1,93 triliun. Penguatan profitabilitas segmen bauksit dan alumina tercermin pada capaian laba bersih kedua segmen tersebut yang mencapai Rp310 miliar, di mana perseroan berhasil membalik arah dari rugi sebesar Rp1,48 triliun di tahun sebelumnya.

Selanjutnya, penguatan kinerja keduanya juga tercermin pada penguatan kemampuan keuangan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), yang merupakan entitas usaha perseroan yang memproduksi dan memasarkan produk chemical grade alumina, yang telah melaksanakan pelunasan keseluruhan pokok pinjaman bank sebesar 3,55 miliar yen Jepang.

"Melalui upaya operation best practice pada lini tambang bauksit dan operasi pabrik alumina, dan didukung upaya pengembangan produk dan basis pelanggan di dalam dan luar negeri, segmen bauksit dan alumina akan semakin memberikan nilai positif bagi perseroan," pungkas Syarif
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)