Resesi Masih Menghantui, BRI Tetap Optimistis Kredit Tumbuh hingga 12%
loading...
Kredit BRI tahun ini diproyeksikan akan mampu tumbuh di level 10%-12%. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis Indonesia akan mampu bertahan dari risiko resesi yang masih menghantui. Perseroan juga optimistis prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI akan lebih baik di tahun 2023 ini.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan, dengan optimisme tersebut kredit BRI tahun ini diproyeksikan akan mampu tumbuh di level 10%-12%. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) .
"BRI melihat gejolak ekonomi global di tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan di Indonesia dan tetap optimis kredit mampu tumbuh 10%-12%," ujarnya dalam Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I/2023 di Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Sunarso menegaskan, bukannya BRI jumawa tetapi kita tidak boleh sembrono atau terlena bahwa statistik hanya mampu membuat ramalan dan prediksi. Adapun nanti realitasnya akan tergantung dari apa yang dikerjakan. BRI pun memproyeksikan potensi atau peluang resesi di Indonesia hanya 2%.
"Bukan berarti pasti tidak terjadi resesi karena itu menuntut kondisi, kondisi yang dibutuhkan adalah kita terhindar dari resesi selama kita bisa menjaga stabilitas dan pertumbuhan," tuturnya.
Stabilitas dan pertumbuhan tersebut yang menurut Sunarso perlu dijaga agar terhindar dari resesi. Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional atau IMF dalam publikasi terbarunya pada pertengahan April lalu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,8%. Proyeksi tersebut menurun dari pertumbuhan ekonomi global 2022 yang sebesar 3,4%.
"Yang menarik adalah alasan IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini adalah karena lagi-lagi karena gejolak keuangan yang signifikan karena setelah adanya kegagalan bank di Amerika Serikat seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank dan juga di Eropa Credit Suisse," urainya.
Meski begitu, di tengah gejolak perekonomian global tersebut, pada tiga bulan pertama 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja keuangan yang positif dan sangat signifikan. Capaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada segmen UMKM.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan, dengan optimisme tersebut kredit BRI tahun ini diproyeksikan akan mampu tumbuh di level 10%-12%. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) .
"BRI melihat gejolak ekonomi global di tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan di Indonesia dan tetap optimis kredit mampu tumbuh 10%-12%," ujarnya dalam Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I/2023 di Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Sunarso menegaskan, bukannya BRI jumawa tetapi kita tidak boleh sembrono atau terlena bahwa statistik hanya mampu membuat ramalan dan prediksi. Adapun nanti realitasnya akan tergantung dari apa yang dikerjakan. BRI pun memproyeksikan potensi atau peluang resesi di Indonesia hanya 2%.
"Bukan berarti pasti tidak terjadi resesi karena itu menuntut kondisi, kondisi yang dibutuhkan adalah kita terhindar dari resesi selama kita bisa menjaga stabilitas dan pertumbuhan," tuturnya.
Stabilitas dan pertumbuhan tersebut yang menurut Sunarso perlu dijaga agar terhindar dari resesi. Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional atau IMF dalam publikasi terbarunya pada pertengahan April lalu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,8%. Proyeksi tersebut menurun dari pertumbuhan ekonomi global 2022 yang sebesar 3,4%.
"Yang menarik adalah alasan IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini adalah karena lagi-lagi karena gejolak keuangan yang signifikan karena setelah adanya kegagalan bank di Amerika Serikat seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank dan juga di Eropa Credit Suisse," urainya.
Meski begitu, di tengah gejolak perekonomian global tersebut, pada tiga bulan pertama 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja keuangan yang positif dan sangat signifikan. Capaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada segmen UMKM.
(ind)
Explore More