Laba Bersih BRI Meroket 27,37 Persen di Kuartal I 2023 Tembus Rp15,56 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencetak laba bersih secara konsolidasian Rp15,56 triliun pada kuartal I 2023. Angka itu naik 27,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp12,21 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan pada Kamis (27/4/2023), capaian laba bersih tersebut mengerek nilai laba per saham dasar BBRI menjadi Rp103 per saham dari tahun sebelumnya Rp80 per saham.
BRI juga mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi menjadi Rp32,77 triliun pada kuartal pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp3,40 triliun. Adapun, marjin bunga bersih BRI tercatat tumbuh 6,67% (yoy).
Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) meningkat 11,45% (yoy) menjadi Rp5,08 triliun per Maret 2023. Seiring dengan kenaikan pendapatan bunga, beban bunga perseroan per 31 Maret 2022 sebesar Rp9,68 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp6,32 triliun.
Perolehan laba yang tinggi tersebut juga didukung dari total kredit yang disalurkan BRI dan perusahaan anak mencapai Rp1.180,12 triliun. Kredit mikro tumbuh 11,18% (yoy) dengan komposisi kredit UMKM sebesar 83,86% dari total kredit BRI.
Rinciannya, kredit UMKM yang telah dikucurkan BRI Group sebesar Rp989,64 triliun. Sedangkan kredit non-UMKM yang digelontorkan senilai Rp190,48 triliun pada kuartal I 2023.
Dengan penyaluran kredit tersebut, BRI mencatatkan total aset sebesar Rp1.822,97 triliun, meningkat 10,46% (yoy).
Di sisi penghimpunan dana, BBRI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp1.255,45 triliun, meningkat 11,45% dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya. Komposisi dana masyarakat didominasi oleh dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 64,53% dari total DPK BBRI.
Berdasarkan laporan keuangan pada Kamis (27/4/2023), capaian laba bersih tersebut mengerek nilai laba per saham dasar BBRI menjadi Rp103 per saham dari tahun sebelumnya Rp80 per saham.
BRI juga mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi menjadi Rp32,77 triliun pada kuartal pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp3,40 triliun. Adapun, marjin bunga bersih BRI tercatat tumbuh 6,67% (yoy).
Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) meningkat 11,45% (yoy) menjadi Rp5,08 triliun per Maret 2023. Seiring dengan kenaikan pendapatan bunga, beban bunga perseroan per 31 Maret 2022 sebesar Rp9,68 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp6,32 triliun.
Perolehan laba yang tinggi tersebut juga didukung dari total kredit yang disalurkan BRI dan perusahaan anak mencapai Rp1.180,12 triliun. Kredit mikro tumbuh 11,18% (yoy) dengan komposisi kredit UMKM sebesar 83,86% dari total kredit BRI.
Rinciannya, kredit UMKM yang telah dikucurkan BRI Group sebesar Rp989,64 triliun. Sedangkan kredit non-UMKM yang digelontorkan senilai Rp190,48 triliun pada kuartal I 2023.
Dengan penyaluran kredit tersebut, BRI mencatatkan total aset sebesar Rp1.822,97 triliun, meningkat 10,46% (yoy).
Di sisi penghimpunan dana, BBRI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp1.255,45 triliun, meningkat 11,45% dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya. Komposisi dana masyarakat didominasi oleh dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 64,53% dari total DPK BBRI.
(akr)