Demi Hemat Rp4,4 Triliun, Ritel Fesyen GAP Bakal PHK 500 Lebih Karyawan

Jum'at, 28 April 2023 - 01:25 WIB
loading...
Demi Hemat Rp4,4 Triliun,...
Perusahaan ritel fesyen asal Amerika Serikat (AS), GAP dikabarkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 500 tenaga kerja secara global. Foto/Dok Reuters
A A A
JAKARTA - Perusahaan ritel fesyen asal Amerika Serikat (AS), GAP dikabarkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terhadap lebih dari 500 tenaga kerja secara global. Pemangkasan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menghasilkan penghematan tahunan sekitar USD300 juta atau setara Rp4,4 triliun (asumsi kurs Rp14.837 per dolar AS).

“Kami mengumumkan struktur kepemimpinan dan operasi yang disederhanakan untuk lebih mengoptimalkan biaya dan keefektifan organisasi sambil memungkinkan kembali ke relevansi budaya dan fokus kreatif yang selalu menjadi detak jantung Gap Inc,” ujar CEO Interim dan Chairman GAP, Bob Martin dilansir RetailDive, Kamis (27/4/2023).



PHK kali ini diprediksi lebih besar bila dibandingkan dengan yang dilakukan perusahaan pada 500 pegawai di bulan September. Kendati demikian, tidak diketahui secara rinci mengenai jumlah yang akan terdampak. GAP juga menolak berkomentar mengenai informasi PHK tersebut.



Perusahaan mulai memberi tahu karyawan yang akan diberhentikan di divisi sumber internasional pada 18 April. Sejalan dengan itu, perusahaan juga berencana untuk memberi tahu staf tentang kemungkinan PHK di kantor pusatnya di San Francisco pekan ini.

Berdasarkan data terakhir perusahaan pada Januari 2023, GAP memiliki sekitar 95 ribu karyawan, dimana 81% di antaranya bekerja di toko-toko ritel mereka.

Sebagai informasi, GAP pada bulan September tahun lalu memberhentikan 500 karyawan. Pemberhentian karyawan terjadi di New York, San Francisco dan seluruh Asia. PHK dimulai dalam beberapa hari terakhir dan jumlahnya 5% dari total 8.700 pekerja.

Saat itu, GAP baru saja merilis laporan pendapatan yang menurun pada kuartal I. Perusahaan tersebut mengalami kemerosotan permintaan pada merek andalannya, Old Navy.

GAP menambah panjang daftar sejumlah perusahaan di Amerika Serikat yang melakukan PHK imbas dari perlambatan ekonomi dan kekhawatiran resesi. Sebelumnya, raksasa teknologi Meta Platforms Inc (META.O), perusahaan konsumen Clorox Co (CLX.N) dan Wayfair Inc (W.N) telah melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1688 seconds (0.1#10.140)