PHK 16 Persen Karyawan, Dropbox Fokus Garap Teknologi AI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan penyedia penyimpanan cloud, Dropbox Inc mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terhadap 16% dari tenaga kerja globalnya. Langkah itu dilakukan perusahaan untuk memotong biaya di tengah perlambatan pertumbuhan cloud. Namun, di saat yang bersamaan perusahaan akan merekrut karyawan baru untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI ).
Chief Executive Officer (CEO) Dropbox Drew Houston mengatakan pertumbuhan bisnis cloud inti perusahaan melambat karena tantangan dari penurunan ekonomi sehingga memberi tekanan pada pelanggan. Alhasil, beberapa investasinya yang menguntungkan tidak lagi berkelanjutan.
"Kami telah mendatangkan bakat hebat di bidang ini (AI) selama beberapa tahun terakhir dan kami akan membutuhkan lebih banyak lagi," ujar Drew Houston, dilansir Reuters (29/4/2023).
Pada akhir tahun 2022, perusahaan memiliki 3.118 karyawan penuh waktu, yang 2.583 di antaranya berlokasi di Amerika Serikat.
Perusahaan mengatakan telah mengalihkan beberapa karyawan dari satu tim ke tim lain untuk fokus pada proyek AI, tetapi akan membutuhkan lebih banyak pekerja dengan campuran keahlian yang berbeda, terutama dalam AI dan pengembangan produk tahap awal.
"Era komputasi AI akhirnya tiba. Kesempatan di depan lebih besar dari sebelumnya, tetapi juga dibutuhkan strategi besar untuk merebut kesempatan itu." imbuhnya
Dropbox yang berbasis di San Francisco, California, ini merupakan perusahaan teknologi teranyar yang memanfaatkan AI. Raksasa teknologi seperti Microsoft Corp hingga Meta Platforms Inc sudah lebih dulu berjuang untuk mendapatkan bagian dari pasar yang berkembang pesat dengan produk dan penawaran baru.
Drew Houston yang juga tergabung ke dalam dewan Meta Platforms, menambahkan bahwa AI membantu perusahaan dalam meningkatkan trafik ke Facebook dan Instagram dan menghasilkan lebih banyak pendapatan dalam penjualan iklan.
Chief Executive Officer (CEO) Dropbox Drew Houston mengatakan pertumbuhan bisnis cloud inti perusahaan melambat karena tantangan dari penurunan ekonomi sehingga memberi tekanan pada pelanggan. Alhasil, beberapa investasinya yang menguntungkan tidak lagi berkelanjutan.
"Kami telah mendatangkan bakat hebat di bidang ini (AI) selama beberapa tahun terakhir dan kami akan membutuhkan lebih banyak lagi," ujar Drew Houston, dilansir Reuters (29/4/2023).
Pada akhir tahun 2022, perusahaan memiliki 3.118 karyawan penuh waktu, yang 2.583 di antaranya berlokasi di Amerika Serikat.
Perusahaan mengatakan telah mengalihkan beberapa karyawan dari satu tim ke tim lain untuk fokus pada proyek AI, tetapi akan membutuhkan lebih banyak pekerja dengan campuran keahlian yang berbeda, terutama dalam AI dan pengembangan produk tahap awal.
"Era komputasi AI akhirnya tiba. Kesempatan di depan lebih besar dari sebelumnya, tetapi juga dibutuhkan strategi besar untuk merebut kesempatan itu." imbuhnya
Dropbox yang berbasis di San Francisco, California, ini merupakan perusahaan teknologi teranyar yang memanfaatkan AI. Raksasa teknologi seperti Microsoft Corp hingga Meta Platforms Inc sudah lebih dulu berjuang untuk mendapatkan bagian dari pasar yang berkembang pesat dengan produk dan penawaran baru.
Baca Juga
Drew Houston yang juga tergabung ke dalam dewan Meta Platforms, menambahkan bahwa AI membantu perusahaan dalam meningkatkan trafik ke Facebook dan Instagram dan menghasilkan lebih banyak pendapatan dalam penjualan iklan.
(uka)