Investasi Jadi Obat Kelesuan Ekonomi, Bahlil Minta Investor Jangan Dihalangi

Selasa, 21 Juli 2020 - 18:08 WIB
loading...
Investasi Jadi Obat Kelesuan Ekonomi, Bahlil Minta Investor Jangan Dihalangi
Investasi akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sedang lesu karena pandemi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mempercepat proses investasi di Tanah Air. Dia menilai, saat ini bukan lagi zamannya untuk menunda atau menghalangi investor masuk ke Indonesia.

"Saat ini ekonomi sedang lesu akibat Covid-19. Jadi sekarang bukan lagi zamannya menghalangi investor untuk berinvestasi. Sebab investasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Bahlil saat proses groundbreaking pembangunan pabrik Meiloon di Subang, Jawa Barat, yang disiarkan secara virtual, Selasa (21/7/2020). (Baca: Bahlil dan Kang Emil Sepakat: Pengusaha Jakarta Dilarang Cari Untung dari Investasi di Daerah )

Bahlil menegaskan pentingnya investasi bagi perekonomian Indonesia. Sebab dengan investasi, maka akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sedang lesu karena pandemi.

“Pertumbuhan ekonomi nasional kita ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi. Jadi harus kita dorong agar cepat terealisasi,” ujarnya.

Sekedar infomasi, saat ini pemerintah sedang mendindaklanjuti rencana tujuh perusahaan asing relokasi atau investasi di Indonesia. Salah Satu dari ketujuh perusahaan tersebut yang telah berhasil memindahkan pabriknya ke Indonesia adalah PT Meiloon Technology Indonesia dari Taiwan.

“Meiloon mempunyai komitmen yang kuat untuk merelokasikan pabriknya dari China ke Indonesia. Dalam pemaparan kepada BKPM, mereka mengatakan bahwa akhir bulan ini sudah memproduksi, bahkan produknya berorientasi ekspor,” ungkap Bahlil.

Meiloon sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di industri speaker, audio, video, elektronik. Nilai investasinya mencapai USD90 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS), dan berpotensi menyerap 8.000 tenaga kerja.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)