Inflasi Terkendali, Pemerintah Waspada Ancaman Kemarau Kering Akibat El Nino

Rabu, 03 Mei 2023 - 13:41 WIB
loading...
Inflasi Terkendali,...
Pemerintah mewaspadai kemarau kering akibat El Nino. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyebut selama masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri, laju inflasi dapat dikendalikan. Inflasi tercatat sebesar 4,33% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2023 lebih rendah dari Maret 2023 yang mencapai 4,97% (yoy).

"Angka ini juga lebih rendah jika dibandingkan inflasi HBKN Ramadan dan Idulfitri 2022 lalu. Terkendalinya inflasi didukung oleh terjaganya pergerakan harga bahan pangan serta menurunnya inflasi inti dan administered price," ujar Febrio di Jakarta, Rabu (3/5/2023).



Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) turun tajam dari angka Maret 2023 yang mencapai 5,83% (yoy) menjadi 3,74% (yoy) pada April 2023.

"Langkah-langkah pengendalian harga pangan dilakukan melalui kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, pemantauan stok pasar dan distributor, serta kebijakan fasilitasi distribusi yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah bersama dengan BUMN pangan dan asosiasi pedagang pangan," ungkap Febrio.

Terkendalinya inflasi pangan ini juga didukung melimpahnya stok seiring panen raya padi dan komoditas hortikultura sepanjang Maret dan April.

"Ke depan, pemerintah terus berfokus untuk menjaga ketersediaan pangan, terutama adanya risiko ancaman El Nino yang berpengaruh pada produktivitas pangan," ungkap Febrio.

Melambatnya inflasi secara umum juga dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok inti dan harga diatur pemerintah (administered price). Inflasi inti April 2023 mencapai 2,83% (yoy), sedikit melambat dibandingkan Maret (2,94%, yoy). Seluruh kelompok pengeluaran mengalami penurunan inflasi, kecuali kelompok pakaian dan alas kaki.

"Sementara itu, inflasi administered price juga mengalami perlambatan 11,56% (yoy) pada Maret dan menurun pada April mencapai 10,32% (yoy). Kebijakan transportasi/angkutan pada masa Idul Fitri 2023 mengalami peningkatan kualitas meskipun pergerakan Idul Fitri meningkat 45% lebih tinggi dibandingkan Idulfitri 2022," tambahnya.

Febrio mengatakan, pemerintah terus melakukan antisipasi, termasuk dalam pengaturan tarif angkutan, penyiapan ketersediaan moda transportasi, serta rekayasa lalu lintas pada arus mudik 2023.



Menurunnya tingkat inflasi menunjukkan bahwa langkah antisipasi Pemerintah dalam mengatasi potensi gejolak harga pada HBKN Ramadan dan Idulfitri terus menunjukkan peningkatan kualitas, terutama dalam menciptakan sinergi kebijakan pusat dan daerah.

"Pemerintah terus melakukan upaya terintegrasi dalam melakukan intervensi harga dan pasokan sebagai langkah antisipasi terjadinya gejolak harga akibat permintaan yang melonjak. Program penyaluran bantuan pangan nasional juga turut menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rentan. Komitmen pengendalian inflasi terus diupayakan guna mendukung pencapaian inflasi sesuai dengan target 2023," tutup Febrio.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3448 seconds (0.1#10.140)