OJK Yakin Bunga Kredit Akhir 2016 Single Digit

Senin, 29 Februari 2016 - 12:33 WIB
OJK Yakin Bunga Kredit Akhir 2016 Single Digit
OJK Yakin Bunga Kredit Akhir 2016 Single Digit
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini, suku bunga kredit perbankan di Indonesia akan mencapai level single digit pada akhir tahun. Pendorongnya yaitu akan dikeluarkan insentif bagi bank yang bisa melakukan efisiensi hingga menurunkan bunga kredit.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menjelaskan, insentif yang keluar bulan depan akan berdampak signifikan. Salah satunya target bunga kredit di bawah dua digit tersebut.

"Insentif keluar bulan depan. Dampaknya cukup signifikan menurut saya, sehingga target single digit akhir tahun sangat mungkin," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Menurut dia, dampaknya tidak hanya terasa di dalam negeri tapi juga dapat jadi pendorong daya saing perbankan nasional. Indonesia memiliki potensi ekonomi besar terutama di daerah.

"Bukan cuma bisa bersaing dengan negara sebelah tapi kita punya potensi ekonomi besar ke daerah. Macam-macam dampaknya meski bunga bukan satu-satunya persoalan isu, tapi cukup signifikan perannya," katanya.

Muliaman mengungkapkan, bunga kredit perbankan di Tanah Air terbilang lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Adapun salah satu bentuk insentif yang diberikan yakni kemudahan membuka cabang.

"Apa yang bisa dilakukan, kita bisa lakukan upaya mendorong daya saing, jelas bunga kredit kita lebih tinggi dibanding negara ASEAN. Insentif detilnya sudah jadi barangnya, saya kasih contoh berikan berbagai kemudahan buka cabang misalnya," jelas dia.

Sementara, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meyakini tahun depan suku bunga kredit di Indonesia bisa single digit. Saat ini, suku bunga kredit domestik masih berada di angka 10% hingga 12%.

Kondisi bunga kredit yang saat ini masih double digit tidak efisien untuk industri. Akibatnya, industri dalam negeri tidak bisa bersaing dengan industri di negara lain karena terbatasi suku bunga pinjaman tinggi. Terlebih, kebijakan pemerintah yang membuka 100% investasi asing untuk sektor-sektor tertentu.

"Ini tantangannya. Kalau suku bunga pinjaman tinggi, kita tidak bisa bersaing, tidak bisa kompetitif dengan negara lain. Untuk bersaing Indonesia harus lebih efisien. Kita tahu bunga kredit Indonesia saat ini tertinggi di Asia. Suku bunga kita sekitar 10%-12%. Agar lebih efisien, kami punya program, tahun depan harus single digit. Kami yakin bisa mencapai itu," kata JK di Jakarta.

Baca:

JK Pede Suku Bunga Kredit Tahun Depan Single Digit
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9199 seconds (0.1#10.140)