Catat, Tarif Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Segera Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan bahwa bakal ada penyesuaian tarif jalan tol pada ruas tol Bakauheni - Terbanggi Besar. Penyesuaian alias kenaikan tarif segera ditetapkan dalam waktu dekat.
Hal itu sejalan dengan UU Jalan No. 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan Pada Pasal 48 ayat 3 yang menyebutkan bahwa penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, Tol Bakauheni - Terbanggi sesuai regulasi sudah saatnya dilakukan penyesuaian tarif kembali setelah sebelumnya pernah dilakukan penyesuaian pada tahun 2021.
"Dengan pertimbangan saat ini perekonomian telah pulih kembali, di mana inflasi di April 2023 ini lebih rendah dari Oktober tahun lalu (data dari website Bank Indonesia pada Oktober 2022 inflasi mencapai 5,71%, sedangkan pada April 2023 ini mengalami penurunan menjadi 4.33%), sehingga ini saat yang tepat untuk dilakukan penyesuaian tarif,” kata Koentjoro dalam pernyataan tertulis, Jumat (5/5/2023).
Pihaknya berkomitmen bahwa penyesuaian tarif pada ruas tol tersebut telah diikuti dengan pemenuhan dan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan terus melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.
Tol Bakauheni - Terbanggi Besar sendiri telah dilengkapi dengan 55 gardu yang terdapat di 11 GT yakni GT Bakauheni Selatan, GT Bakauheni Utara, GT Lematang, GT Kalianda, GT Natar, GT Itera Kotabaru, GT Sidomulyo, GT Tegineneng Barat, GT Tegineneng Timur, GT Gunung Sugih dan GT Terbanggi Besar.
Kemudian juga terdapat 44 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR). Selain itu, jalan tol tersebut juga sudah tersebut 289 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 26 VMS dan 12 Rest Area dengan fasilitas lengkap seperti toilet, masjid, SPBU, minimarket.
Pemeliharaan jalan tol dan beautifikasi juga dilakukan secara rutin di dua ruas tol tersebut seperti pemeliharaan Scraping, Filling, & Overlay (SFO) atau pengelupasan dan pelapisan kembali.
Kemudian juga sudah dilakukan pemeliharaan yang bersifat long-term sustainability seperti rekonstruksi beton rigid yang bersifat permanent di Tol Bakter maupun beautifikasi seperti pengecatan marka, concrete barrier, guardrail dan bagian penyokong jalan tol lainnya agar terus ter-maintain dengan baik.
"Penyesuaian tarif ini juga akan berdampak pada keberlanjutan jalan tol, dengan meningkatkan level of trust investor terhadap jalan tol yang dikelola dan menciptakan iklim investasi jalan tol yang kondusif,” tandas Koentjoro.
Hal itu sejalan dengan UU Jalan No. 2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan Pada Pasal 48 ayat 3 yang menyebutkan bahwa penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, Tol Bakauheni - Terbanggi sesuai regulasi sudah saatnya dilakukan penyesuaian tarif kembali setelah sebelumnya pernah dilakukan penyesuaian pada tahun 2021.
"Dengan pertimbangan saat ini perekonomian telah pulih kembali, di mana inflasi di April 2023 ini lebih rendah dari Oktober tahun lalu (data dari website Bank Indonesia pada Oktober 2022 inflasi mencapai 5,71%, sedangkan pada April 2023 ini mengalami penurunan menjadi 4.33%), sehingga ini saat yang tepat untuk dilakukan penyesuaian tarif,” kata Koentjoro dalam pernyataan tertulis, Jumat (5/5/2023).
Pihaknya berkomitmen bahwa penyesuaian tarif pada ruas tol tersebut telah diikuti dengan pemenuhan dan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan terus melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.
Tol Bakauheni - Terbanggi Besar sendiri telah dilengkapi dengan 55 gardu yang terdapat di 11 GT yakni GT Bakauheni Selatan, GT Bakauheni Utara, GT Lematang, GT Kalianda, GT Natar, GT Itera Kotabaru, GT Sidomulyo, GT Tegineneng Barat, GT Tegineneng Timur, GT Gunung Sugih dan GT Terbanggi Besar.
Kemudian juga terdapat 44 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR). Selain itu, jalan tol tersebut juga sudah tersebut 289 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 26 VMS dan 12 Rest Area dengan fasilitas lengkap seperti toilet, masjid, SPBU, minimarket.
Pemeliharaan jalan tol dan beautifikasi juga dilakukan secara rutin di dua ruas tol tersebut seperti pemeliharaan Scraping, Filling, & Overlay (SFO) atau pengelupasan dan pelapisan kembali.
Kemudian juga sudah dilakukan pemeliharaan yang bersifat long-term sustainability seperti rekonstruksi beton rigid yang bersifat permanent di Tol Bakter maupun beautifikasi seperti pengecatan marka, concrete barrier, guardrail dan bagian penyokong jalan tol lainnya agar terus ter-maintain dengan baik.
"Penyesuaian tarif ini juga akan berdampak pada keberlanjutan jalan tol, dengan meningkatkan level of trust investor terhadap jalan tol yang dikelola dan menciptakan iklim investasi jalan tol yang kondusif,” tandas Koentjoro.
(ind)