Tertarik dengan Kontribusi USD16 Triliun, IBM Gantikan 8.000 Pekerjaan dengan AI

Senin, 08 Mei 2023 - 13:52 WIB
loading...
Tertarik dengan Kontribusi USD16 Triliun, IBM Gantikan 8.000 Pekerjaan dengan AI
IBM akan menggunakan teknologi AI untuk menggantikan 8.000 pekerjaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - IBM , salah satu perusahaan teknologi dunia, membuat kejutan. Perusahaan yang didirikan pada Juni 1911 ini mengumumkan akan mengganti hampir 8.000 pekerjaan dengan teknologi artificial intelligence (AI).



CEO IBM Arvind Krishna mengatakan fungsi back-office, khususnya di sektor sumber daya manusia (SDM), akan menjadi yang pertama terkena perubahan tersebut. Transisi akan terjadi secara bertahap selama beberapa tahun ke depan, dengan mesin berpotensi mengambil alih hingga 30% peran yang tidak berhadapan langsung dengan pelanggan dalam lima tahun.

Situasi itu berarti bahwa pekerja di bidang keuangan, akuntansi, SDM, dan bidang lainnya kemungkinan besar akan menghadapi persaingan ketat dari robot dan algoritma. Langkah IBM itu terkait meningkatnya ketergantungan pada otomatisasi dan kecerdasan buatan di berbagai sektor dan potensi dampaknya terhadap tenaga kerja.

"Ini bukan pertama kalinya perusahaan menjadi berita utama karena memangkas pekerjaan. Awal tahun ini, IBM juga mengumumkan akan memangkas 3.900 pekerjaan, menunjukkan tren yang lebih besar menuju otomatisasi dan langkah-langkah pemotongan biaya di industri teknologi," tulis YahooFinance, dikuti Senin (8/5/2023).

IBM bukanlah satu-satunya raksasa teknologi yang berhemat baru-baru ini lewat pemangkasan karyawan. Sebelumnya, PHK juga melanda Meta Platforms Inc., Amazon.com Inc., Twitter Inc., dan Microsoft Corp., sehingga jelas bahwa AI mengubah tenaga kerja dengan cepat.

Krishna mengaku optimistis tentang prospek AI di tempat kerja, yang menunjukkan kemampuan teknologi untuk membebaskan ribuan jam tugas padat karya di berbagai bidang seperti keuangan, akuntansi, dan SDM. AI diproyeksikan berkontribusi USD16 triliun ke ekonomi global pada tahun 2030.



Memang prospek otomatisasi massal tampak besar, karena laporan baru oleh ekonom Goldman Sachs yang mengungkap bahwa hingga 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia dapat dipengaruhi oleh gelombang terbaru teknologi AI, termasuk yang serupa dengan ChatGPT. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 18% dari semua pekerjaan di seluruh dunia berpotensi digantikan oleh mesin.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)