Catatkan Kinerja Positif di Kuartal I-2023, Laba Bersih PPRE Naik 20 Persen
loading...
Civil work menjadi salah satu lini bisnis PPRE yang berkontribusi positif. Foto/PPPresisi
A
A
A
JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah mengumumkan perkembangan kinerja perusahaannya yang positif pada kuartal I-2023, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dengan lima lini bisnis utama, yaitu civil work, mining services, production plant, rental equipment, dan structure work, PT PP Presisi Tbk menunjukkan pertumbuhan yang solid di tengah tantangan yang ada.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Rully Noviandar menyampaikan apresiasi atas peningkatan kinerja perusahaan pada periode ini. Rully Noviandar juga mengungkapkan bahwa pencapaian pendapatan perseroan sebesar Rp790,7miliar.
"Pendapatan perusahaan berdasarkan lini bisnis pada sektor jasa pertambangan juga mengalami peningkatan mencapai 49%, civil work 45% dan sisanya pada lini bisnis supporting sebesar 6%," kata Rully, dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal, M. Arif Iswahyudi, menambahkan bahwa laba kotor perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp24miliar, dari Rp107miliar menjadi Rp131miliar YoY yang disebabkan oleh penerapan cost leadership yang sejalan dengan peningkatan laba bersih 20,3% YoY atau naik Rp8 miliar, yaitu Rp47miliar.
"Perolehan kontrak kerja juga mengalami peningkatan 10% mencapai Rp1,1triliun dari Rp1 triliun YoY," jelas Arif.
Sementara itu, Direktur Operasional Rebimun mengungkapkan bahwa peningkatan ini terutama didorong oleh sektor mining services, yang menyumbang 84,3% dari total perolehan kontrak kerja baru. Sebagai bagian dari komitmen PT PP Presisi Tbk untuk menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan, perusahaan terus mengembangkan lini bisnis dan mencari peluang baru khususnya pada jasa pertambangan.
Peningkatan pemasaran berdasarkan lini bisnis, yaitu sebanyak 78% untuk lini bisnis mining service, 29% untuk lini bisnis rental equipment dan 1.618% untuk production plant. Melalui kinerja yang baik pada triwulan I-2023, PT PP Presisi Tbk terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
"Perusahaan optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, PT PP Presisi Tbk akan terus menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan," tutup Rebimun.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Rully Noviandar menyampaikan apresiasi atas peningkatan kinerja perusahaan pada periode ini. Rully Noviandar juga mengungkapkan bahwa pencapaian pendapatan perseroan sebesar Rp790,7miliar.
"Pendapatan perusahaan berdasarkan lini bisnis pada sektor jasa pertambangan juga mengalami peningkatan mencapai 49%, civil work 45% dan sisanya pada lini bisnis supporting sebesar 6%," kata Rully, dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal, M. Arif Iswahyudi, menambahkan bahwa laba kotor perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp24miliar, dari Rp107miliar menjadi Rp131miliar YoY yang disebabkan oleh penerapan cost leadership yang sejalan dengan peningkatan laba bersih 20,3% YoY atau naik Rp8 miliar, yaitu Rp47miliar.
"Perolehan kontrak kerja juga mengalami peningkatan 10% mencapai Rp1,1triliun dari Rp1 triliun YoY," jelas Arif.
Sementara itu, Direktur Operasional Rebimun mengungkapkan bahwa peningkatan ini terutama didorong oleh sektor mining services, yang menyumbang 84,3% dari total perolehan kontrak kerja baru. Sebagai bagian dari komitmen PT PP Presisi Tbk untuk menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan, perusahaan terus mengembangkan lini bisnis dan mencari peluang baru khususnya pada jasa pertambangan.
Peningkatan pemasaran berdasarkan lini bisnis, yaitu sebanyak 78% untuk lini bisnis mining service, 29% untuk lini bisnis rental equipment dan 1.618% untuk production plant. Melalui kinerja yang baik pada triwulan I-2023, PT PP Presisi Tbk terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
"Perusahaan optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, PT PP Presisi Tbk akan terus menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan," tutup Rebimun.
(uka)
Explore More