Sah! Indonesia Jadi Penguasa Terbesar Ketiga Islamic Development Bank

Minggu, 14 Mei 2023 - 10:35 WIB
loading...
Sah! Indonesia Jadi Penguasa Terbesar Ketiga Islamic Development Bank
Indonesia menjadi salah satu pemegang saham terbesar di IsDB. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Indonesia resmi menjadi negara pemegang saham terbesar ketiga di Islamic Development Bank (IsDB). Sebagai anggota sekaligus pendiri sejak 1974, Indonesia melihat potensi pengembangan IsDB untuk mengoptimalkan kapasitasnya dan memberikan dampak yang lebih besar dalam agenda pembangunan global.



Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan berpengalaman dalam menangani dan memimpin agenda global, Indonesia ingin menjadi mitra IsDB yang lebih kuat untuk meningkatkan peran IsDB. Pun mewujudkan agenda reformasi, dan melaksanakan mandatnya dalam membantu negara-negara anggota.

"Terutama negara-negara anggota miskin dan rentan, serta komunitas muslim di dunia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Sidang Tahunan IsDB di Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (14/5/2023).

Atas pertimbangan tersebut, Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kepemilikan saham di IsDB dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3. Dengan menjadi pemegang saham terbesar ke-3, Indonesia tidak saja akan menegaskan posisinya di panggung global dengan ikut menentukan arah pembangunan dunia melalui pengaruh keanggotaannya dalam bank pembangunan multilateral seperti IsDB. Tetapi juga dapat secara langsung berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB yang pada umumnya merupakan negara dengan komunitas muslim yang berpendapatan rendah.

"Di sisi lain, Indonesia juga dapat semakin mendorong peran IsDB dalam berbagai kegiatan pembangunan di Tanah Air, termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam. Sampai dengan Desember 2022, IsDB telah memberikan dukungan pembiayaan bagi Indonesia sebesar USD6,3 miliar, khususnya untuk sektor pertanian, pendidikan, industri dan pertambangan, melalui berbagai instrumen seperti pembiayaan proyek, pembiayaan perdagangan, dan pemberian bantuan teknis," jelas Sri.

Pada sidang tahunan IsDB ke-48 tanggal 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Gubernur IsDB secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia. Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IsDB terbesar ke-3 setelah (Arab Saudi dan Libya, dan berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UAE, dan Turki).

IsDB merupakan bank pembangunan multilateral yang memiliki keunggulan komparatif tidak saja sebagai satu-satunya bank pembangunan multilateral yang menerapkan prinsip Syariah, namun mayoritas anggotanya adalah negara berkembang sehingga bisa ikut mengedepankan Kerja Sama Selatan-Selatan. IsDB juga berkomitmen untuk melakukan reformasi, termasuk untuk meningkatkan pembiayaan murah untuk kebutuhan pembangunan negara anggota yang mayoritas berada dalam kategori negara berpendapatan menengah dan rendah.

"Dengan posisi kepemilikan saham yang baru ini, Indonesia akan memastikan bahwa IsDB akan merealisasikan agenda reformasinya untuk dapat memberikan pelayanan kepada negara anggotanya secara lebih baik lagi. Indonesia juga akan memastikan efektivitas dan keterjangkauan instrumen pendanaan IsDB yang berbasis syariah dalam memberikan dampak dan manfaat yang optimal bagi negara anggota, termasuk dalam mendukung pengembangan Kerja Sama Selatan-Selatan," terangnya.

Upaya itu dapat dilakukan melalui pengembangan pembiayaan campuran (blended finance) yang pada prinsipnya mengombinasikan penggunaan dana murah atau hibah dari berbagai sumber seperti negara dan filantropi, dengan dana dan fasilitas reguler dari bank pembangunan multilateral seperti IsDB, ditambah dengan dana komersial yang dapat berasal dari sektor swasta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)