Pelabuhan Patimban Bakal Disulap Jadi Sekelas Tanjung Priok
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan untuk menggeser pembangunan pelabuhan di kawasan Cilamaya, Jawa Barat ke lokasi baru di Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pelabuhan tersebut nantinya akan dijadikan pelabuhan utama di wilayah Pantai Utara Jawa Barat, dan akan disulap menjadi pelabuhan ekspor-impor seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui untuk membangun satu pelabuhan besar dan utama di wilayah Pantai Utara, Jawa Barat. Kapasitas pelabuhan tersebut diusulkan sekitar 7,5 juta TEUs (twenty foot equivalent unit) dan untuk 250 ribu kendaraan.
"Kapasitasnya itu diusulkan sekitar 7,5 juta teus plus 250 ribu mobil. Jadi ini adalah terminal kendaraan. Kalau terminal kendaraan itu kira-kira empat kali dari kapasitas kalau dalam bentuk kontainer. Karena kendaraan tidak bisa ditumpuk," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).
(Baca Juga: Dihentikan JK, Jokowi Geser Pelabuhan Cilamaya ke Patimban)
Jika skema pembiayaan antar pemerintah (government to government/G to G) disetujui, sambung mantan Bos KAI ini, pembangunan Pelabuhan Patimban rencananya akan mulai dilakukan pada tahun depan. Diperkirakan, pada 2019 sudah mulai pengoperasian tahap satu dengan kapasitas 1,5 juta TEUs.
"Karena terminal mobil ini penting, dan juga sekitar 1,5 juta TEUs untuk tahap pertama dari 7,5 juta TEUs," tandasnya.
Sebagai Informasi pembangunan pelabuhan di kawasan Cilamaya, Jawa Barat sempat terhenti setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memutuskan menggeser lokasi pembangunan pelabuhan tersebut ke lokasi lebih timur karena ada ladang migas milik PT Pertamina.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui untuk membangun satu pelabuhan besar dan utama di wilayah Pantai Utara, Jawa Barat. Kapasitas pelabuhan tersebut diusulkan sekitar 7,5 juta TEUs (twenty foot equivalent unit) dan untuk 250 ribu kendaraan.
"Kapasitasnya itu diusulkan sekitar 7,5 juta teus plus 250 ribu mobil. Jadi ini adalah terminal kendaraan. Kalau terminal kendaraan itu kira-kira empat kali dari kapasitas kalau dalam bentuk kontainer. Karena kendaraan tidak bisa ditumpuk," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).
(Baca Juga: Dihentikan JK, Jokowi Geser Pelabuhan Cilamaya ke Patimban)
Jika skema pembiayaan antar pemerintah (government to government/G to G) disetujui, sambung mantan Bos KAI ini, pembangunan Pelabuhan Patimban rencananya akan mulai dilakukan pada tahun depan. Diperkirakan, pada 2019 sudah mulai pengoperasian tahap satu dengan kapasitas 1,5 juta TEUs.
"Karena terminal mobil ini penting, dan juga sekitar 1,5 juta TEUs untuk tahap pertama dari 7,5 juta TEUs," tandasnya.
Sebagai Informasi pembangunan pelabuhan di kawasan Cilamaya, Jawa Barat sempat terhenti setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memutuskan menggeser lokasi pembangunan pelabuhan tersebut ke lokasi lebih timur karena ada ladang migas milik PT Pertamina.
(akr)