Jokowi Ingatkan Pentingnya Sensus Pertanian untuk Akurasi Data

Selasa, 23 Mei 2023 - 11:19 WIB
loading...
Jokowi Ingatkan Pentingnya...
Akurasi data sektor pertanian sangat penting untuk mengambil kebijakan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan keakuratan data pertanian dapat mengatasi persoalan di sektor pertanian , misalnya terkait distribusi pupuk bersubsidi. Untuk membuat kebijakan yang tepat di sektor pertanian, pemerintah memerlukan data yang akurat, faktual, dan mutakhir.



Data-data itulah yang ditekan Presiden saat memberikan sambutan pada Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023. Kepala Negara berharap ke depannya Sensus Pertanian dapat dijalankan setiap lima tahun sekali, sehingga data terkait sektor pertanian yang komprehensif dapat diperbaharui dengan tempo yang lebih cepat.

Sensus pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali dengan berdasarkan pada Undang-Undang No. 6 Tahun 1997 tentang Statistik, serta rekomendasi Badan Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organisation of the United Nations (FAO).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan Sensus Pertanian merupakan satu-satunya instrumen pengumpulan data yang dapat menghasilkan data pertanian hingga wilayah terkecil.

"Sensus Pertanian 2023 menjadi sensus pertanian ketujuh yang dilaksanakan oleh Indonesia sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963," ungkap Margo melalui keterangan pers yang diterima MNC Portal, Selasa (23/5/2023).

Mengusung tema 'Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani', data hasil Sensus Pertanian 2023 diharapkan dapat menjadi landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian.

Margo menyebut sensus akan dilaksanakan mulai 1 Juni sampai 31 Juli 2023. Kegiatan ini bertujuan memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Data dari sensus dapat dimanfaatkan sebagai kerangka sampel bagi survei-survei pertanian lanjutan untuk mengumpulkan data statistik pertanian yang lebih rinci. Data tersebut pun dapat digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi dari statistik pertanian yang ada.

Adapun Sensus Pertanian 2023 terdiri dari rangkaian tahapan aktivitas yang diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, penyajian, dan analisis data. Pendataan dalam Sensus Pertanian 2023 mencakup tujuh cakupan di sektor pertanian yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Data yang akan dihasilkan berupa struktur pertanian Indonesia, keadaan petani- petani skala kecil, indikator pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian, geospasial statistik pertanian, dan manajemen pertanian.

Dia memastikan data yang akan dihasilkan dari Sensus Pertanian 2023 juga meliputi luas lahan pertanian menurut penggunaan, produksi komoditas pertanian, dan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian.

Melalui Sensus Pertanian 2023, pemerintah juga akan memperbarui sistem pengumpulan dan penyimpulan data terkait petani skala kecil. Sebelumnya, petani berskala kecil atau petani gurem diukur hanya berdasarkan kepemilikan lahan seluas kurang dari 0,5 hektare.



Sedangkan dalam Sensus Pertanian 2023, petani disebut berskala kecil dengan tidak hanya mempertimbangkan kepemilikan lahan, tapi juga jumlah aset ternak dan pendapatan per bulan yang disesuaikan dengan masing-masing daerah.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)