Semen Indonesia Pertahankan Kinerja Positif Tiga Tahun Terakhir

Kamis, 01 Juni 2023 - 23:04 WIB
loading...
Semen Indonesia Pertahankan...
Semen Indonesia secara konsisten mempertahankan kinerja positif selama periode tiga tahun terakhir. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk ( SIG ) secara konsisten mempertahankan kinerja positif selama periode tiga tahun terakhir. Meskpiun kinerja tersebut cukup menantang khususnya selama masa pandemi Covid-19 serta peningkatan biaya energi.

"Keberhasilan SIG mencatatkan kinerja positif tidak terlepas dari sejumlah inisiatif strategis yang telah diterapkan, mulai dari upaya mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui peningkatan operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan finansial yang baik," kata Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreyni dalam acara BIA 2023, di Jakarta, baru-baru ini.



Kinerja positif perusahaan tercermin dalam peningkatan laba bersih SIG pada 2022 sebesar 15,5% atau Rp2,3 triliun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang tercatat Rp2,04 triliun.

Di samping itu, SIG juga membuktikan resiliensi tak hanya dicapai dari sisi bisnis, namun juga operasional berkelanjutan. Pada tahun yang sama, SIG berhasil menekan intensitas emisi karbon hingga 590 kg Co2/ton cement equivalent, atau turun sektiar 16,67% dari baseline tahun 2010 sebesar 708 kgCO2/ton cement equivalent. Penurunan clinker factor tercapai 69,2% dan peningkatan thermal substitution rate (TSR) tercapai 7,2%.

Pencapaian yang konsisten dari SIG mengantarkan perusahaan semen tersebut meraih BIA 2023 untuk kategori emiten non-bank. Seleksi penjurian BIA 2023 terdiri dari dua tahap, yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif.

Sebelum mengukur kinerja keuangan, seluruh perusahaan setiap kategori, baik itu perusahaan emiten, perbankan dan perusahaan sekuritas terlebih dulu harus memenuhi kriteria seleksi yang bervariasi oleh Bisnis Indonesia Resources Center (BIRC).

Perhitungan kinerja keuangan dilakukan berdasarkan beberapa indikator seperti pertumbuhan kinerja dan rasio kinerja. Untuk pertumbuhan kinerja, variabel yang diukur adalah laba bersih, total aset, ekuitas, pendapatan, serta kas dan setara kas. Kinerja tersebut dilihat dari laporan keuangan perusahaan periode kuartal III 2022 dan kuartal III 2021.



Sementara, untuk rasio kinerja terdiri dari net income terhadap liabilitas, kas dan setara kas terhadap liabilitas lancar, net income terhadap revenue, net income terhadap ekuitas (ROE) dan operating cash flow terhadap revenue. Kinerja tersebut juga dinilai dari laporan keuangan perusahaan publikasi periode kuartal IV 2022, kuartal IV 2021, dan kuartal IV 2020.

Sementara, seleksi kualitatif antara lain mempertimbangkan emiten yang sudah melantai di bursa minimal tiga tahun, sustainability report, manajemen risiko, kondisi industri pada masing-masing sektor atau subsektor, kompetisi, pemberitaan, aksi korporasi, inovasi, serta berbagai kriteria lain.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)