Sempat Berjaya lalu Bangkrut di Era 90-an, Studio Rekaman Legend Lokananta Hidup Lagi dengan Wajah Baru

Sabtu, 03 Juni 2023 - 07:30 WIB
loading...
Sempat Berjaya lalu Bangkrut di Era 90-an, Studio Rekaman Legend Lokananta Hidup Lagi dengan Wajah Baru
Dalam setahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, di antaranya rekaman dan shooting video band legendaris Godbless. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Kabar gembira bagi para pencinta musik dan industri kreatif . Studio rekaman pertama dan sempat menjadi yang terbesar di Indonesia bakal hidup lagi dengan wajah baru.

Untuk diketahui, Lokananta merupakan perusahaan rekaman , studio, sekaligus pabrik piringan hitam, CD, dan kaset milik negara.

Lokananta eksis sejak 66 tahun silam, sejak periode emasnya di era ‘60-an, ‘70-an,‘80-an hingga periode kebangkrutannya pada era‘90-an hingga awal 2000-an.

Puluhan tahun mati suri, Kementerian BUMN melalui Holding BUMN Danareksa akhirnya menghidupkan kembali Lokananta. Proses ini dilakukan setelah rampungnya revitalisasi aset milik Perum PNRI di Solo, Jawa Tengah.

Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, mengatakan, wajah baru Lokananta akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (Creative & Commercial Hub) bagi para musisi, seniman, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Keberadaannya diharapkan dapat memberikan dampak sosial, kemajuan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia. Sebagai studio rekaman pertama di Indonesia, kata Yadi, Lokananta merupakan 'Titik Nol' musik Indonesia.

Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki kekayaan intelektual (intellectual property) hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus jaga.

"Lokananta sempat menjadi studio rekaman terbesar yang mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-1980, sampai akhirnya terbengkalai sejak tahun 1990-an. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memandang perlu untuk melakukan revitalisasi Lokananta," ujarnya, dikutip Sabtu (3/6/2023).

Dengan mengamanatkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan bagian dari Holding Danareksa, aset Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar di pusat Kota Surakarta, Jawa Tengah, pun direvitalisasi.

Menurut Yadi, revitalisasi dan pengembangan Lokananta telah melalui proses bisnis dan uji tuntas yang komprehensif dengan mengedepankan tata kelola yang baik, diharapkan Lokananta menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan.

Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada 27 November 2022, dan diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

"Kami memastikan bahwa project ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang memenuhi kelayakan (feasible), sehingga Lokananta memiliki masa depan yang berkelanjutan dengan berfokus pada 5 pilar bisnis, yaitu museum/galeri, studio rekaman, arena pertunjukan musik dan seni, area kuliner, dan galeri UMKM,” bebernya.



Guna menjalankan lima pilar bisnis Lokananta, PPA berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator. CEO Lokananta, Wendi Putranto, menambahkan, Lokananta baru memiliki visi untuk menjadi Creative & Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM, lokal sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan 6 misi Lokananta. Pertama, destinasi cagar budaya musik Indonesia. Kedua, pertunjukan kesenian usaha sebagai hubungan masyarakat. Ketiga, melestarikan dan mengembangkan aset-aset seni budaya dalam bidang musik.



Keempat, ruang kreatif publik bagi kegiatan komunitas dan umum. Kelima, pusat pengembangan talenta kreatif, dan keenam pemberdayaan sekaligus pembinaan bisnis UMKM.

Dalam setahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, di antaranya rekaman dan shooting video band legendaris Godbless, sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif di Solo, dan berbagai showcase di Studio Lokananta.

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)