Anggaran Kementerian BUMN Kecil, Erick Thohir Bandingkan dengan Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadu ke DPR jika anggaran Kementerian BUMN sangat kecil. Tak sebanding dengan pengelolaan total aset yang mencapai Rp9.867 triliun.
"Kalau kita lihat dengan pengelolaan anggaran yang diberikan kepada kami itu hanya 0,002 persen dari total aset yang kita kelola yang nilainya Rp9.867 triliun. Jadi memang sangat amat minim," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (5/6/2023).
Dia mencontohkan anggaran operasional yang diterima perusahaan pengelola aset negara milik Pemerintah Malaysia, Khazanah Nasional Berhad. Di mana dana operasional negara tersebut mencapai Rp6,3 triliun dengan total aset Rp516,6 triliun.
"Kalau dibandingkan Khazanah itu mereka dari Rp 516,6 triliun, itu anggarannya Rp 6,3 triliun. Nah inilah kenapa, kita tidak bermaksud membandingkan pembengkakan anggaran, tetapi apa yang kita presentasikan ini memang amat sangat kecil," ucapnya.
Erick terus mendorong adanya rancangan UU BUMN, tidak lain mengalokasikan dividen BUMN sekian persen daripada program Kementerian BUMN.
"Untuk tukin, di mana supaya tidak ada kecemburuan antar kementerian dengan korporasi yang dikelola. Karena ini tentu menjadi hambatan kita untuk mendorong transformasi yang kita dorong," ujarnya.
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
"Kalau kita lihat dengan pengelolaan anggaran yang diberikan kepada kami itu hanya 0,002 persen dari total aset yang kita kelola yang nilainya Rp9.867 triliun. Jadi memang sangat amat minim," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (5/6/2023).
Dia mencontohkan anggaran operasional yang diterima perusahaan pengelola aset negara milik Pemerintah Malaysia, Khazanah Nasional Berhad. Di mana dana operasional negara tersebut mencapai Rp6,3 triliun dengan total aset Rp516,6 triliun.
"Kalau dibandingkan Khazanah itu mereka dari Rp 516,6 triliun, itu anggarannya Rp 6,3 triliun. Nah inilah kenapa, kita tidak bermaksud membandingkan pembengkakan anggaran, tetapi apa yang kita presentasikan ini memang amat sangat kecil," ucapnya.
Baca Juga
Erick terus mendorong adanya rancangan UU BUMN, tidak lain mengalokasikan dividen BUMN sekian persen daripada program Kementerian BUMN.
"Untuk tukin, di mana supaya tidak ada kecemburuan antar kementerian dengan korporasi yang dikelola. Karena ini tentu menjadi hambatan kita untuk mendorong transformasi yang kita dorong," ujarnya.
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
(nng)