IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat di 6.754, Saham Big Cap Jadi Penopang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.618–6.754.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan kemarin, tidak banyak yang bisa disimpulkan selain penguatan IHSG adalah hal yang wajar dan sudah terantisipasi sejak terbentuknya pola falling wedge.
"Jadi penguatan ini memang sangat mungkin untuk terjadi sebelum pola terkonfirmasi, dan setelah terkonfirmasi maka penguatan akan berlanjut," tulis William dalam analisisnya, Senin (12/6/2023).
Menurut William, saham-saham big caps tampak menyusul penguatan setelah sempat terkoreksi sehat. Dengan kondisi ini, pergerakan IHSG bisa lebih solid dan ditopang oleh saham-saham big cap.
"Apa fungsi dari penguatan saham big caps ini? Menurut kami, selain membuat penguatan IHSG menjadi lebih terukur, juga bisa menjadi indikator optimisme pasar," kata dia.
Saat penguatan IHSG didorong saham-saham big caps, maka akan terlihat sektor mana yang akan memimpin pergerakan pasar secara keseluruhan.
"Namun dari sekian banyak sektor yang mengalami penguatan, kami masih melihat potensi tekanan jual pada saham-saham sektor pertambangan. Sektor ini memang masih mengalami efek dari rotasi sektor sehingga tekanan jual belum berakhir," jelasnya.
Dari faktor teknikal, pergerakan IHSG mengkonfirmasi pola falling wedge, tersisa resistance pada 6754 untuk target penguatan berikutnya. Indikator MACD membentuk golden cross mengkonfirmasi pergerakan IHSG yang melanjutkan penguatan. "Sentimen pelemahan USD jelang keputusan Fed rate di pekan ini," ungkap William.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 27.69 poin (+0.42%) menuju 6694,02 pada perdagangan hari Jumat 9 Juni 2023. Sebanyak 277 saham menguat, 248 saham menurun, dan 211 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan kemarin, tidak banyak yang bisa disimpulkan selain penguatan IHSG adalah hal yang wajar dan sudah terantisipasi sejak terbentuknya pola falling wedge.
"Jadi penguatan ini memang sangat mungkin untuk terjadi sebelum pola terkonfirmasi, dan setelah terkonfirmasi maka penguatan akan berlanjut," tulis William dalam analisisnya, Senin (12/6/2023).
Menurut William, saham-saham big caps tampak menyusul penguatan setelah sempat terkoreksi sehat. Dengan kondisi ini, pergerakan IHSG bisa lebih solid dan ditopang oleh saham-saham big cap.
"Apa fungsi dari penguatan saham big caps ini? Menurut kami, selain membuat penguatan IHSG menjadi lebih terukur, juga bisa menjadi indikator optimisme pasar," kata dia.
Saat penguatan IHSG didorong saham-saham big caps, maka akan terlihat sektor mana yang akan memimpin pergerakan pasar secara keseluruhan.
"Namun dari sekian banyak sektor yang mengalami penguatan, kami masih melihat potensi tekanan jual pada saham-saham sektor pertambangan. Sektor ini memang masih mengalami efek dari rotasi sektor sehingga tekanan jual belum berakhir," jelasnya.
Dari faktor teknikal, pergerakan IHSG mengkonfirmasi pola falling wedge, tersisa resistance pada 6754 untuk target penguatan berikutnya. Indikator MACD membentuk golden cross mengkonfirmasi pergerakan IHSG yang melanjutkan penguatan. "Sentimen pelemahan USD jelang keputusan Fed rate di pekan ini," ungkap William.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 27.69 poin (+0.42%) menuju 6694,02 pada perdagangan hari Jumat 9 Juni 2023. Sebanyak 277 saham menguat, 248 saham menurun, dan 211 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.