Raih Laba Rp4,5 M di 2022, Begini Strategi PADA Hadapi Persaingan yang Kian Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan jasa penyedia outsourcing , PT Personel Alih Daya Tbk sepanjang tahun 2022 mengantongi laba bersih sebesar Rp4,5 miliar atau meningkat 2,11% dari tahun 2021 yang sebesar Rp4,4 miliar.
Sedangkan pendapatan usaha pada tahun yang sama sebesar Rp700,9 miliar, turun tipis 0,02 % atau relatif datar jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp701,09 miliar.
Adapun untuk kuartal I/2023, emiten berkode saham PADA membukukan pendapatan sebesar Rp198,46 miliar atau meningkat Rp35,89 miliar (22,1%) secara tahunan year-on-year/yoy) dan mengantongi laba bersih Rp0,89 miliar atau naik 5,2% yoy.
Direktur Utama Perseroan, Suwignyo dalam jumpa pers usai menggelar Public Expose Tahunan pada Rabu (7/6) menyatakan, pada tahun 2022, Perseroan dapat mempertahankan kinerja dengan melakukan upaya pengembangan strategi dan memperkuat keunggulan bisnis dalam kondisi pemulihan setelah pandemi.
Dia mengakui saat ini pihaknya masih menghadapi persaingan yang sangat ketat untuk model bisnis fee sased sehingga berdampak terhadap margin Perseroan.
“Kendati demikian Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan melalui model bisnis Manage Services yang berbasis Service Level Agreement (SLA) yang dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih baik,” ujarnya, dikutip Senin (12/6/2023).
Untuk diketahui, perusahaan yang berdiri sejak 2006 itu menjalankan bisnis jasa penyedia outsourcing di sejumlah bidang.
Antara lain jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi (Technical Services), jasa call center (Customer Care Center), jasa keamanan (Security Services), jasa layanan perkantoran (Office Services), serta Training dan Executive Search (Headhunter).
Di antara bidang-bidang tersebut, menurut Suwignyo, jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar terhadap revenue perusahaan. Sehingga, bidang ini ke depan akan lebih difokuskan.
“Kami akan fokus di bisnis unit yang saat ini memberikan revenue dan pasar yang bagus karena jasa teknikal terutama telekomunikasi berkembang terus. Saat pandemi banyak unit bisnis terganggu tapi telekomunikasi justru tumbuh. Ini yang akan kami sasar, apalagi kami juga punya pengalaman cukup lama di industri jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi,” bebernya.
Dia menambahkan, perseroan akan terus berupaya menorehkan kinerja terbaik pada kuartal dan tahun mendatang dengan terus melakukan pengembangan usaha di seluruh lini bisnis serta fokus ekspansi ke layanan jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi.
“Kami juga akan berupaya mempertahankan pertumbuhan di lini bisnis jasa layanan keamanan, layanan perkantoran dan layanan call center,” tuturnya.
Lebih lanjut Suwignyo juga menyampaikan strategi lainnya seperti menggarap potensi pasar dengan pengembangan bisnis baru, serta perluasan bisnis dengan konsep kolaborasi dan kemitraan di seluruh wilayah Jawa dan luar Jawa.
Pihaknya menawarkan solusi layanan ”one stop services”, modernisasi infrastruktur IT dan digitalisasi proses bisnis guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi, serta program untuk meningkatkan sumber daya manusia.
“Kami yakin bisa tumbuh berkembang dan bersaing di tengah kompetisi global. Kami punya unit bisnis yang cukup lengkap sehingga bisa memberikan layanan yang lengkap dan solusi kepada mitra klien. Cakupannya juga nasional, seluruh Indonesia,” tuturnya.
Selain kantor psuat di Jakarta, perseroan yang mulai melantai di bursa saham pada 8 Desember 2022 itu juga memiliki 24 kantor perwakilan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Sedangkan pendapatan usaha pada tahun yang sama sebesar Rp700,9 miliar, turun tipis 0,02 % atau relatif datar jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp701,09 miliar.
Adapun untuk kuartal I/2023, emiten berkode saham PADA membukukan pendapatan sebesar Rp198,46 miliar atau meningkat Rp35,89 miliar (22,1%) secara tahunan year-on-year/yoy) dan mengantongi laba bersih Rp0,89 miliar atau naik 5,2% yoy.
Direktur Utama Perseroan, Suwignyo dalam jumpa pers usai menggelar Public Expose Tahunan pada Rabu (7/6) menyatakan, pada tahun 2022, Perseroan dapat mempertahankan kinerja dengan melakukan upaya pengembangan strategi dan memperkuat keunggulan bisnis dalam kondisi pemulihan setelah pandemi.
Dia mengakui saat ini pihaknya masih menghadapi persaingan yang sangat ketat untuk model bisnis fee sased sehingga berdampak terhadap margin Perseroan.
“Kendati demikian Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan melalui model bisnis Manage Services yang berbasis Service Level Agreement (SLA) yang dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih baik,” ujarnya, dikutip Senin (12/6/2023).
Untuk diketahui, perusahaan yang berdiri sejak 2006 itu menjalankan bisnis jasa penyedia outsourcing di sejumlah bidang.
Antara lain jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi (Technical Services), jasa call center (Customer Care Center), jasa keamanan (Security Services), jasa layanan perkantoran (Office Services), serta Training dan Executive Search (Headhunter).
Di antara bidang-bidang tersebut, menurut Suwignyo, jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar terhadap revenue perusahaan. Sehingga, bidang ini ke depan akan lebih difokuskan.
“Kami akan fokus di bisnis unit yang saat ini memberikan revenue dan pasar yang bagus karena jasa teknikal terutama telekomunikasi berkembang terus. Saat pandemi banyak unit bisnis terganggu tapi telekomunikasi justru tumbuh. Ini yang akan kami sasar, apalagi kami juga punya pengalaman cukup lama di industri jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi,” bebernya.
Dia menambahkan, perseroan akan terus berupaya menorehkan kinerja terbaik pada kuartal dan tahun mendatang dengan terus melakukan pengembangan usaha di seluruh lini bisnis serta fokus ekspansi ke layanan jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi.
“Kami juga akan berupaya mempertahankan pertumbuhan di lini bisnis jasa layanan keamanan, layanan perkantoran dan layanan call center,” tuturnya.
Lebih lanjut Suwignyo juga menyampaikan strategi lainnya seperti menggarap potensi pasar dengan pengembangan bisnis baru, serta perluasan bisnis dengan konsep kolaborasi dan kemitraan di seluruh wilayah Jawa dan luar Jawa.
Pihaknya menawarkan solusi layanan ”one stop services”, modernisasi infrastruktur IT dan digitalisasi proses bisnis guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi, serta program untuk meningkatkan sumber daya manusia.
“Kami yakin bisa tumbuh berkembang dan bersaing di tengah kompetisi global. Kami punya unit bisnis yang cukup lengkap sehingga bisa memberikan layanan yang lengkap dan solusi kepada mitra klien. Cakupannya juga nasional, seluruh Indonesia,” tuturnya.
Selain kantor psuat di Jakarta, perseroan yang mulai melantai di bursa saham pada 8 Desember 2022 itu juga memiliki 24 kantor perwakilan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
(ind)