Jabodetabek Diprediksi Akan Jadi Kawasan Padat dan Kritis

Selasa, 13 Juni 2023 - 08:22 WIB
loading...
Jabodetabek Diprediksi Akan Jadi Kawasan Padat dan Kritis
Talkshow Properti dengan tema Apakah Barat Jakarta akan Menjadi New Teritory Bagi Kaum Urban yang diadakan di Marketing Office Alam Sutera, Tangerang, Banten, Senin (12/06/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan penduduk di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang) pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 34 juta. Empat wilayah ini akan menjadi kawasan padat dan kritis.

"Jabodetabek menjadi kawasan kritis kebutuhan rumah dengan harga tanah yang semakin mahal dan biaya transportasi yang tinggi," jelas Yayat dalam acara Talkshow Properti dengan tema “Apakah Barat Jakarta akan Menjadi New Teritory Bagi Kaum Urban” yang diadakan di Marketing Office Alam Sutera, Tangerang, Banten, Senin (12/6/2023).



Dia mengatakan pergeseran Jakarta ke kota sekitarnya terjadi secara signifikan, ini bisa dilihat dengan banyaknya proyek properti yang dikembangkan secara besar-besaran dengan konsep skala kota. Di mana luas Jakarta dan kota baru di sekitar Jakarta mencapai 116.561 hektar dengan komposisi menurut Yayat luas Jakarta sebesar 66.223 hektar dan kota baru di Bodetabek mencapai 50.338 hektar.

Secara perkembangan, proyek properti dengan konsep skala kota biasanya terlahir karena adanya aksesbilitas jalan tol. Salah satu kawasan sekitar Jakarta yang berkembang dengan massif adalah di Barat Jakarta, yakni Tangerang, Banten.

"Kawasan ini diuntungkan dengan adanya akses jalan tol Jakarta-Merak yang beroperasi di tahun 1985," kata dia.

Menurut Yayat, konsep pengembangnan kota harus memaksimalkan penggunaan lahan beragam dan terintegrasi dengan mempromosikan gaya hidup sehat. Dan secara ideal, pengembangan proyek skala kota ini dikembangkan sebagai kota yang compact yang menggunakan lahan campuran berkepadatan tinggi yang dikembangkan mengarah pada bangunan vertikal. Tentunya memudahkan secara aksesbilitas dan berorientasi pada pejalan kaki.

"Untuk mewujudkan ini ada aspek yang diperhatikan yakni 3D + T, density, diversity, design dan transit. Density berkaitan dengan kepadatan kawasan atau intensitas pemanfaatan lahan yang tinggi, diversity berkaitan dengan keberagaman pengunaan lahan dan jenis aktivitas kawasan, design berkaitan dengan desain kawasan yang ramah terhadap pejalan kaki, pesepeda dan lainnya," jelas Yayat.

Sementara, Chief Marketing Officer Elevee Condominium Alvin Andronicus menegaskan bahwa kawasan Barat Jakarta yakni Tangerang telah menjadi kawasan tujuan untuk tinggal bagi masyarakat. Menurutnya, Alam Sutera yang dikembangkan sudah 30 tahun tak hanya membangun bangunan saja tapi juga menerapkan konsep eco green living.

"Kita tak sekedar green living, tapi juga membangun ekosistemnya dengan mengedepankan unsur 3R, yaitu reduce, reuse, recycle penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang sampah," jelas Alvin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2496 seconds (0.1#10.140)