Ingin Jadi Pemain Global, BUMN Tambang Harus Masuk Downstream

Selasa, 26 Juli 2016 - 07:07 WIB
Ingin Jadi Pemain Global, BUMN Tambang Harus Masuk Downstream
Ingin Jadi Pemain Global, BUMN Tambang Harus Masuk Downstream
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki ambisi besar atas rencana pembentukan holding BUMN pertambangan. Medan Merdeka Selatan 13--markas Kementerian BUMN--berkeinginan agar perusahaan pelat merah sekor tambang dapat masuk ke dalam industri penunjang operasi pertambangan alias downstream operation.

“Kami harus mengembangkan downstream operation dengan tujuan pertama, menyadari seluruh nilai dari value chain tambang. Kami tahu di downstream itu jauh lebih besar sehingga multiplikasi dari nilai di downstream itu lebih besar,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Hal ini pula yang membuat Menteri BUMN Rini Soemarno, kata Gunadi, ingin BUMN tambang turun masuk ke downstream operation. (Baca: Rini Ingin BUMN Tambang Masuk Fortune 500 Companies)

Mantan Dirut Bank Mandiri ini menambahkan, pembentukan holding ini juga demi menjaga keberlanjutan (sustainability) dari perusahaan tambang itu sendiri. Pasalnya, harga komoditas tambang bergerak naik turun dengan cepat (volatile).

Dengan turut mengembangkan industri penunjang operasi pertambangan, maka BUMN akan mendapat biaya tambahan untuk pengembangan upstream. “Seperti harga timah, kalau turun maka biaya masuk ke downstream. Kalau nanti naik, tidak hanya di sisi upstream juga downstream. Itu sebabnya kenapa kita mau masuk ke downstream,” imbuh dia.

Meski demikian, industri penunjang operasi pertambangan (downstream) membutuhkan ongkos yang tidak kecil. Karena itu, Menteri BUMN meminta agar dapat memilih rencana pengembangan yang sangat baik dan energy cost yang serendah mungkin.

Gunadi lantas mencontohkan dengan pilihan Sofyan Basir (Dirut BUMN-red), yang di downstream kelistrikan memilik biaya di bawah 10 sen per USD. “Kalau kita di tambang, carinya yang di bawah 3 sen per USD. Dan Bu Rini membantu mencarikan dan sudah menemukan beberapa tempat, bekerja sama dengan PLN. Otomatis kita bisa mengejar di bawah tiga sen dari energy cost. Kalau mau jadi pemain global, sisi downstream harus kita miliki,” tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9674 seconds (0.1#10.140)