Laporan Luhut ke Jokowi: Ada Produsen Mobil Listrik Siap Tanam Duit USD1,3 Miliar

Selasa, 20 Juni 2023 - 17:43 WIB
loading...
Laporan Luhut ke Jokowi: Ada Produsen Mobil Listrik Siap Tanam Duit USD1,3 Miliar
Menko Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada pabrikan mobil listrik kelas dunia yang siap berinvestasi sebesar USD1,3 milliar di Indonesia. Foto/Dok
A A A
NUSA TENGGARA BARAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bahwa ada pabrikan mobil listrik dunia yang siap berinvestasi di Indonesia. Luhut menyebutkan, investasi tersebut berupa pembangunan pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi USD1,3 milliar atau setara Rp19,4 triliun (Kurs Rp14.950/USD).

"Bapak Presiden dapat kami laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi 1,3 milliar dollar Amerika," kata Menko Luhut dikutip dari siaran langsung Youtube Sektretariat Presiden, Selasa (20/6/2023).



Meski begitu, Luhut tidak menyebutkan nama dari produsen mobil listrik terkemuka tersebut. Ia hanya mengatakan, bahwa produk electric vehicle (EV) tersebut sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

"Ini akan menjadi game changer buat presiden karena produk EV yang mereka produksi cocok dengan selera rakyat Indonesia dengan harga yang terjangkau," katanya.



Meski begitu, Luhut menyebutkan bahwa produsen tersebut memerlukan adanya suplai tembaga untuk membuat suatu ekosistem dari mobil listrik. Oleh karenanya Luhut mengungkapkan, bahwa pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur harus harus terus didukung.

Dia menargetkan pabrik ini dapat beroperasi secara komersial pada Mei 2024. Adapun Luhut mengatakan bahwa proyek ini menelan investasi USD860 juta dengan kapasitas 100 ribu ton. Dimana bahan baku foil tembaga ini diproduksi dari bahan baku katoda tembaga dari smelter PT Freeport Indonesia.

"Hilirisasi tembaga ini harus menjadi prioritas utama kita, karena dalam setiap satu mobil listrik dibutuhkan tembaga sebanyak 56 Kg di luar tenaga di baterai listriknya," beber Luhut.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)