Pasca Brexit, Inggris 'Ngebet' Jadikan Australia Mitra Dagang Pertama

Rabu, 07 September 2016 - 14:28 WIB
Pasca Brexit, Inggris Ngebet Jadikan Australia Mitra Dagang Pertama
Pasca Brexit, Inggris 'Ngebet' Jadikan Australia Mitra Dagang Pertama
A A A
LONDON - Pasca keputusan meninggalkan keanggotaan Uni Eropa (UE) atau Brexit, Inggris dikabarkan mulai membuka pembicaraan awal dengan Australia yang membahas tentang garis besar masa depan perdagangan bebas kedua negara. Pejabat Inggris dan Australia kabaranya telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali sepanjang tahun ini.

(Baca Juga: Brexit Disebut Menteri Ekonomi Jerman Bisa Jadi 'Akhir' Uni Eropa)

Dilansir BBC, Rabu (7/9/2016) hal yang dibahas yakni parameter kerja sama kedua belak pihak, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan ambisius dan komprehensif. Australia sendiri telah dialokasikan oleh Inggris sebagai mitra dagang pertama pasca Brexit alias British Exit.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox dan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo dikatakan mereka akan berbagi komitmen yang kuat dalam politik serta perdagangan liberalisasi. Meski begitu belum ada kesepakatan yang tercapai hingga negosiasi Inggris dan UE diprediksi rampung sampai 2019, dimana tergantung kecepatan negosiasi tersebut.

Ciobo mengatakan kepada BBC bahwa jika Inggris ingin meninggalkan UE, sesuai dengan pasal 50 di mana perjanjian membutuhkan setidaknya dua hingga satu setangah tahun untuk rampung. "Kami ingin menjalin kesepakatan dengan Inggris ketika waktunya tepat. Diskusi (Inggris) dan Uni Eropa sifatnya panjang, namun semua akan diputuskan," ungkapnya.

"Saran saya dari sisi kami secara resmi adalah, Inggris seharusnya tidak menegosiasikan atau menandatangani perjanjian sebelum keluar keputusan formal dari Uni Eropa. Tentu saja kita bisa melakukan diskusi pendahuluan, ini menjadi bagian yang saya lakukan pekan ini. Diskusi ini mencakup ambisi dan aspirasi kesepakatan antara Australia dan Inggris," papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5697 seconds (0.1#10.140)