Harga Daging Ayam dan Telur Naik, Mendag Zulhas: Kita Tidak Punya Stok

Senin, 26 Juni 2023 - 15:28 WIB
loading...
Harga Daging Ayam dan...
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui apabila beberapa waktu kebelakang harga telur maupun daging ayam mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan karena pemerintah tidak memiliki stok yang cukup untuk mengintervensi harga yang terbentuk di pasar.

"Kenapa hari-hari ini ayam dan telur mahal, karena ayam hari ini bertelur jualnya besok. Sedangkan kita tidak punya stok," ujar Zulhas dalam acara Peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM), Senin (26/6/2023).



Dia menjelaskan, apabila stok telur maupun daging ayam kurang maka otomatis harganya bakal naik. Terutama saat perayaan hari-hari besar keagamaan yang mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

Zulhas berharap dengan adanya Badan Pangan Nasional (BPN) dapat membuat cadang stok bahan pangan menjadi lebih aman untuk menghadapi momen-momen ketika konsumsi masyarakat mengalami peningkatan. Sehingga harga yang dibentuk dipasar tidak mengalami peningkatan signifikan ketika ketersediaan barang sedang menurun

"Ayam hari ini dipotong jualnya hari ini. Kalau kurang ya harga naik, kalau permintaanya turun harganya turun. Karna kita gapunya cadangan pangan," sambung Zulhas.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, ketersediaan bahan pangan kedepan memiliki tantangan dari sisi demografis maupun geografis. Pertumbuhan jumlah penduduk membutuhkan lebih banyak bahan makanan, disatu sisi krisis iklim akan berdampak buruk terhadap produktivitas pertanian.



Selain itu kondisi geopolitik juga menyebabkan rantai pasok pupuk hingga pakan ternak terganggu. Mengingat Indonesia sendiri belum mampu memproduksi sendiri bahan baku dasar tersebut, terlebih untuk memenuhi permintaan pasar.

"Bapak Presiden selalu menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak boleh berpuas diri, tantangan kedepan tidak mudah, perubahan iklim el nino, dampak geopolitik global, instabilitas pasokan, dan tingginya harga pangan global menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama," kata Arief.

"Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga inflasi pada sektor pangan khususnya volatile food. Untuk itu Badan Pangan Nasional hadir bersama Kementerian lembaga terkait beserta seluruh stakeholder pangan untuk mengurai satu per satu tantangan pangan," pungkasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)