Program Infrastruktur Gubernur Jawa Tengah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan

Rabu, 28 Juni 2023 - 11:37 WIB
loading...
Program Infrastruktur Gubernur Jawa Tengah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan
Program pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo khususnya di kawasan pedesaan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Program pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo khususnya di kawasan pedesaan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Rentang 2013-2023, Bantuan Keuangan Desa (Bankeudes) yang dikucurkan Ganjar lebih dari Rp8,4 triliun.



Penggunaannya dialokasikan untuk perbaikan jalan, drainase, jembatan, embung, serta rehab RTLH. Untuk jalan sudah mencapai 10.900 kilometer (km), yang meliputi jalan desa, paving, makadam, aspal dan juga jalan beton. Drainase yang sudah dibangun sepanjang 1.667 km. Kemudian talud sepanjang 2.620 km.



Ganjar menegaskan, lewat bantuan provinsi, pihaknya mendorong masyarakat untuk lebih berinovasi dan berkreasi lagi melalui wisata dan kebudayaan. Pengembangan kebudayaan juga dapat mendorong peningkatan perekonomian.

"Harapan saya, desa maju, ekonomi kreatifnya akan muncul. Ini bagus untuk perekonomian desa . Seperti kata Bung Karno, kita harus mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya," kata Ganjar dalam keterangannya dikutip Rabu (28/6/2023).

Kepala Desa Muncar, Susukan, Kabupaten Semarang Khoirudin Bagas menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepedulian Gubernur Jateng melalui bantuan provinsi hingga wajah desanya makin eksotik.

Khoirudin menyampaikan, akses jalan penghubung antardesa menjadi mudah, terutama menuju Desa Wisata Ngidam yang menjadi destinasi unggulan wilayah berpenduduk 2.750 jiwa ini.

Dijelaskan Khoirudin, pihaknya memanfaatkan bantuan sarpras pemprov tahun 2020, 2021, 2022 sebesar Rp 100 juta, Rp 200 juta dan Rp 150 juta untuk pembangunan talud, pengaspalan dan betonisasi.

"Hasil pembangunan fisik yang kami lakukan, Alhamdulillah masyarakat kini bisa menikmatinya. Bantuan bagi desa kami, adalah berkah bangkitnya ekonomi rakyat setelah sempat dihantam pandemi Covid-19," katanya.

Desa wisata di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, juga menerima manfaat dari program infrastruktur Ganjar yang membangun jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Jalan sepanjang 4,97 kilometer itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar.

Setelah jalan dibangun, dalam sebulan ada sekitar 8 ribu wisatawan berkunjung ke Puncak Telomoyo. Padahal, sebelum jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun, wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 500 orang per bulan.

Jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat setelah jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun. Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Puncak Telomoyo, meningkat hingga 16 kali lipat.

Pendapatan Desa dari penjualan tiket masuk Puncak Telomoyo juga melonjak dari Rp. 7,5 juta per bulan menjadi rata-rata Rp. 120 juta tiap bulannya.

"Setelah itu kita dapat bantuan dari Pak Gubernur untuk membuka jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih sekali kepada Pak Gubernur, dengan bantuan tersebut sangat membantu warga kami. Karena setelah kami buka wisata Puncak Telomoyo untuk per bulan di tahun 2022-2023 ini, kisaran rata-rata per bulan di angka 7 ribu-8 ribu pengunjung," kata Kades Sepakung, Ahmat Nuri.

Adanya peningkatan kunjungan wisatawan juga tak lepas dari bantuan wahana wisata di Gumuk Reco berupa jembatan kaca dan spot foto cantik. Bantuan wahana wisata itu menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.

Jalan alternatif Ngadirejo-Kedu di Kabupaten Temanggung kini ramai dilintasi pengguna jalan. Kondisi jalan yang dibangun Ganjar 2021 silam itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Anik misalnya, pedagang bakso keliling itu mengaku dagangannya kian laris setelah jalan diperbaiki dan diperlebar. ”Senang karena jalan diperlebar. Dulu agak sempit sekarang lebar, pengguna jalan semakin ramai. Iya Alhamdulillah, nambah pembeli,” ungkap Anik.

Dulu sebelum jalan diperbaiki, pendapatan Anik dalam sehari hanya berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun, kini pendapatannya meningkat hingga Rp 200 ribu karena jualan baksonya kian laris.

”Dulu, awal jualan dapat Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu, sekarang bisa Rp 200 ribu,” kata Anik.

Tak hanya diaspal, jalan alternatif sepanjang 5,5 km itu juga diperlebar. Dari 4 meter menjadi 6 meter. Total anggaran pembangunan jalan sebesar Rp 15 miliar. Dengan kondisi jalan yang mulus dan lebih lebar, para pengguna jalan pun merasa aman dan nyaman melintas.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)