PHE Peroleh Temuan Baru Gas di Sumur Eksplorasi Adiwarna-1x
loading...
PT Pertamina Hulu Mahakam PHM) mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x . Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur. Temuan ini merupakan yang kedua bagi PHM setelah sebelumnya berhasil menemukan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Manpatu-1X di awal tahun 2022.
"Ke depannya diharapkan dapat dilakukan monetisasi yang lebih cepat dan mudah dengan menggunakan fasilitas lapangan terdekat yang sudah ada, yaitu Jumelai," ungkap Vice President Eksplorasi PHI Sri Hartanto melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (1/7/2023).
Menurut dia, pengeboran sumur ini dimulai pada 17 April 2023 dengan menggunakan Rig Hakuryu-14 dan berhasil mencapai kedalaman akhir sumur 4290 MD meter pada tanggal 27 Mei 2023. Pengeboran sumur eksplorasi ini kemudian menemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat pada interval U14 setara formasi Maruat. Keberhasilan pengeboran Adiwarna-1x ini menurutnya membuka potensi baru di area South Mahakam untuk target yang lebih dalam di area tersebut.
Pjs. General Manager PHM Ferico Afrinas menambahkan, uji alir dilakukan pada tanggal 26 Juni 2023 dan berhasil mengalirkan gas serta kondensat dari reservoir target utama. "Keberhasilan kedua sumur eksplorasi ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus melakukan pengeboran sumur-sumur migas yang penting bagi keberlangsungan produksi lapangan-lapangan di WK Mahakam," kata Ferico.
Sementara, Direktur Utama PHI John Anis mengatakan, temuan ini merupakan capaian penting pada tahun 2023 bagi PHM dan Indonesia menyusul keberhasilan temuan Manpatu-1X ditahun 2022. Temuan ini, tegas dia, akan mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia, yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030. PHI pada 2022 lalu memproduksi minyak rata-rata 57.800 barel minyak per hari (MBOPD) dan gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
"Ke depannya diharapkan dapat dilakukan monetisasi yang lebih cepat dan mudah dengan menggunakan fasilitas lapangan terdekat yang sudah ada, yaitu Jumelai," ungkap Vice President Eksplorasi PHI Sri Hartanto melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (1/7/2023).
Menurut dia, pengeboran sumur ini dimulai pada 17 April 2023 dengan menggunakan Rig Hakuryu-14 dan berhasil mencapai kedalaman akhir sumur 4290 MD meter pada tanggal 27 Mei 2023. Pengeboran sumur eksplorasi ini kemudian menemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat pada interval U14 setara formasi Maruat. Keberhasilan pengeboran Adiwarna-1x ini menurutnya membuka potensi baru di area South Mahakam untuk target yang lebih dalam di area tersebut.
Pjs. General Manager PHM Ferico Afrinas menambahkan, uji alir dilakukan pada tanggal 26 Juni 2023 dan berhasil mengalirkan gas serta kondensat dari reservoir target utama. "Keberhasilan kedua sumur eksplorasi ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus melakukan pengeboran sumur-sumur migas yang penting bagi keberlangsungan produksi lapangan-lapangan di WK Mahakam," kata Ferico.
Sementara, Direktur Utama PHI John Anis mengatakan, temuan ini merupakan capaian penting pada tahun 2023 bagi PHM dan Indonesia menyusul keberhasilan temuan Manpatu-1X ditahun 2022. Temuan ini, tegas dia, akan mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia, yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030. PHI pada 2022 lalu memproduksi minyak rata-rata 57.800 barel minyak per hari (MBOPD) dan gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
(fjo)
Lihat Juga :
