Waskita Raih Pembiayaan Sindikasi dari Enam Bank Rp4,59 T

Sabtu, 01 Oktober 2016 - 13:31 WIB
Waskita Raih Pembiayaan Sindikasi dari Enam Bank Rp4,59 T
Waskita Raih Pembiayaan Sindikasi dari Enam Bank Rp4,59 T
A A A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebagai kontraktor yang ditunjuk pemerintah dalam melaksanakan Pembangunan Proyek Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan mendapat dukungan pembiayaan dari sindikasi enam bank dan lembaga keuangan senilai Rp4,59 triliun.

Keenam anggota sindikasi tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BTMU), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PTSMI), dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel-Babel, dan Bank BJB.

Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta mengatakan, pada pembiayaan ini, BNI berlaku sebagai Original Mandated Lead Arranger & Book Runner, dan BTMU sebagai Mandated Lead Arranger. Adapun BRI, PT SMI dan Bank BJB sebagai Arranger, dan Bank Sumsel Babel sebagai partisipan.

"Dalam kesepakatan tersebut BNI memberikan komitmen senilai Rp1,99 triliun, BTMU Rp750 miliar, kemudian PT SMI, BRI, Bank BJB masing-masing Rp500 miliar, dan Bank BPD Sumsel-Babel sebesar Rp350 miliar," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

Dukungan BNI dalam kredit sindikasi ini merupakan salah satu bentuk dukungan riil terhadap percepatan pembangunan proyek infrastruktur.

Pembangunan LRT ini dalam jangka pendek akan memberikan manfaat terhadap kelengkapan infrastruktur yang digunakan selama Pesta Olahraga Se-Asia 2018, dan dalam jangka panjang, LRT tersebut akan mempermudah mobilisasi masyarakat Palembang dan sekitarnya dengan moda transportasi yang lebih nyaman dan lebih terjangkau.

"Pembiayaan proyek LRT di Palembang ini menunjukkan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur terus berlangsung, dan lembaga-lembaga keuangan memberikan dukungan penuh pada seluruh upaya untuk merealisasikan infrastruktur-infrastruktur penting tersebut," kata Henry.

Proyek LRT Palembang sepanjang 23,4 km dikerjakan oleh WSKT mulai Oktober 2015 sampai Juni 2018, atau menjelang berlangsungnya Asian Games. Nilai total kontrak proyek tersebut Rp12,59 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Mohammad Choliq menuturkan, lingkup pekerjaan WSKT di proyek ini adalah membangun jalur termasuk konstruksi jalan layang, stasiun, dan fasilitas operasional.

"Dalam pelaksanaannya, WSKT mendapat bantuan dari pemerintah daerah berupa kemudahan perizinan, keringanan biaya perizinan, serta fasilitas perpajakan dan kepabeanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," terangnya.

Menurutnya, proyek LRT Palembang secara fisik dapat diselesaikan pada Februari 2018, sehingga masih ada waktu sekitar empat bulan untuk uji coba dan dapat digunakan sepenuhnya pada Juni 2018 guna mendukung pelaksanaan Asian Games.

Direktur Kelembagaan BRI Kuswiyoto menyampaikan bahwa pembiayaan ini sebagai bentuk komitmen BRI dalam mensukseskan program-program percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya wilayah Sumatera.

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit ini wujud sinergi BUMN serta upaya nyata memberikan dukungan dana kepada Waskita Karya untuk terus mengembangkan usaha Waskita Karya dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur Indonesia.

"BRI telah menegaskan akan mendukung program-program pembangunan negara, terutama bidang energi, industri, dan infrastruktur. Infrastruktur merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi fokus ekspansi kredit BRI pada segmen Bisnis Banking," imbuhnya.

Sementara, General Manager BTMU Cabang Jakarta Yusuke Katsuta mengungkapkan, the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd sudah beroperasi dan menyediakan jasa dan produk perbankan di Indonesia selama lebih dari 50 tahun, dan pembiayaan kali ini, salah satu bentuk komitmen perusahaan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Indonesia, dan pertumbuhan bisnis konsumennya.

Direktur Komersial Bank BJB Suartini juga menyebut, penyaluran kredit sindikasi merupakan bentuk komitmen Bank BJB dalam mendukung pengembangan infrastruktur serta pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di daerah dan nasional.

"Penyaluran kredit infrastruktur kami sudah tumbuh di kisaran 50%. Melalui skema kredit sindikasi, risiko yang muncul dapat diminimalisir," ujar dia.

Suartini mengatakan, penyaluran kredit infrastruktur yang dilakukan pihaknya tidak hanya terbatas pada proyek-proyek infrastruktur di Jawa Barat, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya dan untuk Proyek LRT Palembang.

"Kami melihat ada peluang baik, sehingga kami ikut serta dalam menyalurkan pembiayaan pada proyek tersebut." imbuhnya.

Sementara, Direktur Utama BPD Sumsel Babel Muhammad Adil mengungkapkan, pembentukan sindikasi ini merupakan sebagai dukungan BPD Sumsel Babel terhadap pembiayaan proyek strategis pemerintah dalam pembangunan daerah. Sampai September 2016, ekspansi kredit BPD Sumsel Babel tumbuh menjadi Rp12,5 triliun.

"Kami masih tetap optimis pertumbuhan kredit masih bagus terutama dengan adanya sejumlah proyek daerah pada periode 2016, 2018 atau menjelang berlangsungnya even Asian Games 2018 dan BPD Sumsel Babel akan mengoptimalkan bisnisnya pada berbagai proyek tersebut," tutup dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5217 seconds (0.1#10.140)