Perpanjangan Rute Kereta Cepat Akan Bawa Dampak Positif bagi Pariwisata Yogyakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia merencanakan Kereta Cepat Jakarta-bandung akan diperpanjang hingga Surabaya. Nantinya kereta cepat tersebut akan melewati Yogyakarta.
Menanggapi rencana tersebut, Plh. Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan berharap rencana itu bisa terealisasikan. Menurutnya jika perpanjangan kereta cepat jadi, akan memberikan dampak yang besar terhadap pariwisata di Yogyakarta.
Pasalnya dengan waktu yang singkat dan akses yang banyak ke wilayah Yogyakarta, akan mengundang lebih banyak lagi wisatan.
"Karena pariwisata itu tergantung pada aksesibilitas dari satu tempat ke tempat lain, kemudian akmenitas dan atraksi," kata Kurniawan saat ditemui di Parangtritis, Yogyakarta, Jumat (7/7/2023).
Terlebih lagi, Yogyakarta mempunyai poros pariwisata yang tidak dimiliki tempat lain, yakni Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton. "Kalau kereta cepat itu terhubung dengan moda angkutan udara, angkutan laut, dan darat pasti luar biasa," ujarnya.
Oleh karenanya, Kurniawan berharap pemerintah provinsi (pemprov) segera merespons dengan cepat untuk melihat mana tata ruang rencana ini agar kawasan-kawasan heritage di DIY yang berpotensi menjadi jalur kereta cepat bisa segera ditangani.
"Jadi kalau ada jalur itu apa yang urgent yang harus kita lindungi apa, seperti geo heritage, Lahan Sawah Dilindungi (LSD), jadi biar tetap sustainable," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub Risal Wasal mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya akan melewati DIY. "Namanya tetap kereta cepat Jakarta-Bandung, namun rencananya kereta ini akan kita programkan hingga Surabaya melalui Yogyakarta," katanya.
Baca Juga
Menanggapi rencana tersebut, Plh. Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan berharap rencana itu bisa terealisasikan. Menurutnya jika perpanjangan kereta cepat jadi, akan memberikan dampak yang besar terhadap pariwisata di Yogyakarta.
Pasalnya dengan waktu yang singkat dan akses yang banyak ke wilayah Yogyakarta, akan mengundang lebih banyak lagi wisatan.
"Karena pariwisata itu tergantung pada aksesibilitas dari satu tempat ke tempat lain, kemudian akmenitas dan atraksi," kata Kurniawan saat ditemui di Parangtritis, Yogyakarta, Jumat (7/7/2023).
Terlebih lagi, Yogyakarta mempunyai poros pariwisata yang tidak dimiliki tempat lain, yakni Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton. "Kalau kereta cepat itu terhubung dengan moda angkutan udara, angkutan laut, dan darat pasti luar biasa," ujarnya.
Oleh karenanya, Kurniawan berharap pemerintah provinsi (pemprov) segera merespons dengan cepat untuk melihat mana tata ruang rencana ini agar kawasan-kawasan heritage di DIY yang berpotensi menjadi jalur kereta cepat bisa segera ditangani.
"Jadi kalau ada jalur itu apa yang urgent yang harus kita lindungi apa, seperti geo heritage, Lahan Sawah Dilindungi (LSD), jadi biar tetap sustainable," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub Risal Wasal mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya akan melewati DIY. "Namanya tetap kereta cepat Jakarta-Bandung, namun rencananya kereta ini akan kita programkan hingga Surabaya melalui Yogyakarta," katanya.
(uka)