Proyek Kereta Cepat Molor dari Target, Pengamat: Semua Kena Efek Covid-19

Senin, 27 Juli 2020 - 19:59 WIB
loading...
Proyek Kereta Cepat Molor dari Target, Pengamat: Semua Kena Efek Covid-19
Sambung dia menjelaskan, akan berbeda berbicara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelum masa pandemi dimana Bandung sangat membutuhkan transportasi alternatif di luar yang tersedia saat ini seperti jalan tol dan kereta reguler. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pengamat transportasi dari Universitas Gajah Mada, Agus Taufik Mulyono mengatakan, molornya target pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak akan berpengaruh banyak terhadap ekonomi maupun logistik di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, di masa pandemi Covid-19, masyarakat tidak akan berpikir mengenai waktu perjalanan atau travel time, sebab sektor ekonomi juga tidak bisa berjalan 100%.

“Sebenarnya lebih dari itu, kalau cuma berpikir travel time tidak akan banyak pengaruhnya, sebab pandemi Covid-19 itu adalah permasalahan global. Dan lumrah bahwa semua proyek besar, terutama proyek infrastruktur bakal molor,” ujarnya kepada SINDO di Jakarta, Senin (27/7/2020).

(Baca Juga: TKA China 'Bikin' Proyek Kereta Cepat Molor Lagi, Biaya Investasi Kian Mahal )

Di masa pandemi Covid-19, kata dia, ekonomi yang digerakkan oleh logistik akan tetap berjalan dengan memanfaatkan jalur eksisting yang ada. “Praktis perekonomian juga tidak berjalan 100% karena masih pandemi. Jadi kalau proyek infrastruktur itu molor ya wajar, karena pertimbangan kesehatan,” ujar Agus Taufik yang juga Ketua Presidium masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.

Sambung dia menjelaskan, akan berbeda berbicara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelum masa pandemi dimana Bandung sangat membutuhkan transportasi alternatif di luar yang tersedia saat ini seperti jalan tol dan kereta reguler.

“Akan berbeda kalau kita bicara dampak ekonomi sebelum masa pandemi, jelas Bandung snagat membutuhkan proyek ini, sebab di bandung itu sangat jarang even-even internasional karena permasalahan akses. Lewat jalan tol, macet, naik kereta api juga terbatas,” ungkapnya.

(Baca Juga: Ada 2.000 Pekerja China di Proyek Kereta Cepat, Menaker: Perbandingan 1:5 )

Dia menambahkan, molornya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih bisa dimaklumi selama perekonomian berjalan. “Meski tidak 100%, tapi sekarang kan fokus pemerintah bagaimana kesehatan itu bisa beriringan dengan produktivitas. Tapi tidak akan 100%, makanya tidak hanya proyek kereta cepat saja yang ditunda , namun kalau perlu semua proyek PSN ditunda karena masalah pandemi ini,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota DPR Komisi V, Muhammad Aras mengatakan prihatin dengan ditundanya proyek Kereta Cepat jakarta-Bandung. Meski begitu dia memahami langkah pemerintah akibat penundaan karena alasan Covid-19. “Tapi harus jelas penundaan itu juga hendaknya memberikan efek positif kepada masyarakat. Misalnya, kalau ada pengalihan anggaran, bisa dialihkan ke program padat karya,” ungkapnya.

Diterangkan juga olehnya, banyak hal yang harus diantisipasi pemerintah terkait dengan tertundanya pembangunan proyek infrastruktur di masa pandemi ini. “Kita cukup memahami, selama ada alasan yang jelas dan Covid-19 ini harus diantisipasi dengan program yang lain memberikan efek positif kepada masyarakat,” pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1993 seconds (0.1#10.140)