Sinergi Apik Dorong Penggunaan Energi Bersih di Kawasan Petrokimia Gresik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng PT PLN (Persero) untuk bersama-sama mengembangkan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi. Kerja sama ini yang tertuang dalam perjanjian studi pengembangan dengan ACWA Power Company ini bertujuan mendorong penggunaan energi bersih .
Perjanjian Studi Pengembangan Bersama tentang Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia Terintegrasi ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dan ditandatangani oleh Bakir Pasaman (Direktur Utama Pupuk Indonesia), Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN), dan Marco Arcelli (CEO ACWA Power Company).
Pahala Mansury mengatakan bahwa kerja sama green hydrogen dan green ammonia merupakan tindak lanjut pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dilakukan di kawasan industri hijau (green industry cluster) di Aceh.
“Kementerian BUMN mendukung kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia, PLN, dan ACWA Power Company. Kerja sama ini dalam rangka mengembangkan energi bersih di Jawa Timur khususnya di Kawasan Petrokimia Gresik,” kata Pahala, Rabu (12/7/2023).
Bakir Pasaman mengungkapkan bahwa kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi bersama PLN merupakan tindak lanjut penerapan Pupuk Indonesia terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dikerjasamakan dengan ACWA Power Company.
“Pupuk Indonesia menyambut baik kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN dan ACWA Power Company karena energi bersih ini sejalan dengan program ketahanan energi yang menjadi fokus pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024,” ungkap Bakir.
Dalam perjanjian studi bersama ini, Bakir mengatakan bahwa pabrik green hydrogen dan green ammonia akan dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Setidaknya terdapat potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
Lebih lanjut Bakir mengatakan bahwa ketiga pihak juga bekerja sama dalam mengembangkan strategi bisnis serta mengkaji potensi pembentukan joint venture untuk green hydrogen plant dan green ammonia plant. Diharapkan kerja sama ini dapat menguntungkan semua pihak baik investor maupun industri dalam negeri.
“Melalui kerja sama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Gresik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan off-taker green ammonia jangka panjang,” ungkapnya.
Hidrogen hijau atau green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek hidrogen hijau NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan energi hijau sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek hidrogen hijau terbesar di dunia.
Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project.
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan amoniak hijau di Indonesia. Amoniak hijau adalah senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen atau hydrogen carrier.
Perjanjian Studi Pengembangan Bersama tentang Pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia Terintegrasi ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dan ditandatangani oleh Bakir Pasaman (Direktur Utama Pupuk Indonesia), Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN), dan Marco Arcelli (CEO ACWA Power Company).
Pahala Mansury mengatakan bahwa kerja sama green hydrogen dan green ammonia merupakan tindak lanjut pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dilakukan di kawasan industri hijau (green industry cluster) di Aceh.
“Kementerian BUMN mendukung kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia, PLN, dan ACWA Power Company. Kerja sama ini dalam rangka mengembangkan energi bersih di Jawa Timur khususnya di Kawasan Petrokimia Gresik,” kata Pahala, Rabu (12/7/2023).
Bakir Pasaman mengungkapkan bahwa kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi bersama PLN merupakan tindak lanjut penerapan Pupuk Indonesia terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah dikerjasamakan dengan ACWA Power Company.
“Pupuk Indonesia menyambut baik kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN dan ACWA Power Company karena energi bersih ini sejalan dengan program ketahanan energi yang menjadi fokus pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024,” ungkap Bakir.
Dalam perjanjian studi bersama ini, Bakir mengatakan bahwa pabrik green hydrogen dan green ammonia akan dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Setidaknya terdapat potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
Lebih lanjut Bakir mengatakan bahwa ketiga pihak juga bekerja sama dalam mengembangkan strategi bisnis serta mengkaji potensi pembentukan joint venture untuk green hydrogen plant dan green ammonia plant. Diharapkan kerja sama ini dapat menguntungkan semua pihak baik investor maupun industri dalam negeri.
“Melalui kerja sama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Gresik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan off-taker green ammonia jangka panjang,” ungkapnya.
Hidrogen hijau atau green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek hidrogen hijau NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan energi hijau sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek hidrogen hijau terbesar di dunia.
Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project.
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan amoniak hijau di Indonesia. Amoniak hijau adalah senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen atau hydrogen carrier.
(uka)