Ekonom ASEAN Bahas MEA dan Kebijakan Bebas Visa

Kamis, 10 November 2016 - 00:10 WIB
Ekonom ASEAN Bahas MEA dan Kebijakan Bebas Visa
Ekonom ASEAN Bahas MEA dan Kebijakan Bebas Visa
A A A
YOGYAKARTA - Delegasi dari negara-negara ASEAN dijadwalkan bakal menggelar konferensi internasional yakni Federation of ASEAN Economist Associations (FAEA) ke-41 di Yogyakarta, 23-25 November 2016 untuk membahas kebijakan bebas visa hingga Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tema yang diangkat adalah 'Four Pillars of ASEAN Economic Community; Implementations, Prospects and Challenges'.

"Ambil contoh negara-negara Eropa yang menerapkan visa schengen yang bisa untuk kunjungan 22 negara anggota Uni Eropa, dan tiga negara non anggota," kata Panitia Pengarah FAFA Pos Hutabarat di Yogyakarta, Rabu (9/11/2016).

Dia menilai kebijakan bebas visa seharusnya diterapkan negara-negara anggota ASEAN, sehingga bisa memberikan kemudahan kepada para wisatawan. Lebih lanjut dia mencontohkan dengan hanya mengurus satu visa bisa digunakan untuk kunjungan beberapa negara.

"Misal wisatawan ingin mengunjungi Singapura, Malaysia, dan lainnya, bisa mengurus satu visa untuk negara-negara anggota ASEAN. Bebas visa terpadu untuk negara-negara anggota ASEAN akan mempermudah wisatawan yang akan mengunjungi objek-objek wisata di negara-negara ASEAN," jelasnya.

Sementara itu dia menerangkan para pemimpin ASEAN sepakat mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan menekankan pada empat pilar yakni pasar tunggal dan basis produksi; kawasan ekonomi berdaya saing tinggi; pembangunan ekonomi setara dan kawasan terintegrasi penuh dengan ekonomi global.

"Untuk mewujudkan empat pilar itu, bukan hanya pemerintah saja yang bekerja, tapi stakeholder lain termasuk akademisi, organisasi profesi, dan dunia usaha juga sangat penting," urainya.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta Lincolin Arsyad menambahkan, para peserta akan diajak ke beberapa destinasi pariwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO menjadi salah satu tempat yang dikunjungi.

Forum ini juga sudah menjaring 28 paper hasil riset yang ditulis dosen, peneliti, mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Laos, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Paper yang dipilih hasil seleksi dari call for paper yang dilakukan panitia pusat ISEI. Forum ini dijadwalkan juga bakal dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Ahmad Zafarullah (Sekretariat ASEAN).

Selanjutnya ada juga Edimon Ginting (ADB Senior Economist), Enggartiasto Lukito (Menteri Perdagangan), Hans Anand Beek (World Bank Senior Economist), Muliaman D Hadad (Ketua PP ISEI), serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri akan hadir sebagai pembicara setelah pembukaan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4952 seconds (0.1#10.140)