Upaya Mengembangkan Kapasitas Usaha Nasabah lewat Studi Banding
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) memfasilitasi kegiatan studi banding bagi 12 nasabah PNM Mekaar di JS Hidroponik, Bekasi, Jawa Barat, pada 10-12 Juli 2023. Langkah itu dalam rangka meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia pertanian.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan, semua orang memiliki kemampuan dan kemauan untuk produktif, kendala yang masih sering ditemui karena mereka tidak mempunyai kesempatan dan akses.
"Untuk itulah kami hadir, melalui program PNM Mekaar menjadi satu momemtum orang untuk mengaktualisasikan kemampuan produktifnya, dalam bentuk pembelajaran edukasi dan literasi awal bagaimana memperlakukan usaha secara baik,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).
Arief menuturkan, kegiatan tersebut juga sejalan dengan 3 modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif yang hingga 31 Mei 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan Rp28,38 triliun kepada nasabah PNM Mekaar. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.
"Kemudian, modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan/studi banding, serta berbagi info dan pengalaman," tuturnya.
Dia juga menjelaskan studi banding ini merupakan program pemberdayaan yang dirancang melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang secara khusus membahas hidroponik, yaitu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara. Metode hidroponik adalah solusi bertani dalam mengatasi keterbatasan lahan atau tanah.
Kegiatan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar sehingga naik kelas.
PNM juga memberikan fasilitas studi banding itu agar tercipta akses bagi para nasabah. Mendatangkan nasabah dari pulau yang berbeda-beda untuk berkumpul dan belajar bersama-sama tanpa dikenakan biaya apa pun, rangkaian studi banding ini sangat ditunggu-tunggu oleh nasabah PNM.
Salah satunya Indra Wati, nasabah PNM asal Kendari, Sulawesi Tenggara, yang saat ditemui mengatakan bahwa dia merasa sangat senang karena ilmu seperti ini tidak bisa ia dapatkan di sembarang tempat. Indra Wati juga mengaku sejak bergabung menjadi nasabah PNM pelatihan-pelatihan seperti ini bisa ia dapatkan untuk bekal mengembangkan usahanya nanti.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan, semua orang memiliki kemampuan dan kemauan untuk produktif, kendala yang masih sering ditemui karena mereka tidak mempunyai kesempatan dan akses.
"Untuk itulah kami hadir, melalui program PNM Mekaar menjadi satu momemtum orang untuk mengaktualisasikan kemampuan produktifnya, dalam bentuk pembelajaran edukasi dan literasi awal bagaimana memperlakukan usaha secara baik,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).
Arief menuturkan, kegiatan tersebut juga sejalan dengan 3 modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif yang hingga 31 Mei 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan Rp28,38 triliun kepada nasabah PNM Mekaar. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.
"Kemudian, modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan/studi banding, serta berbagi info dan pengalaman," tuturnya.
Dia juga menjelaskan studi banding ini merupakan program pemberdayaan yang dirancang melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang secara khusus membahas hidroponik, yaitu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara. Metode hidroponik adalah solusi bertani dalam mengatasi keterbatasan lahan atau tanah.
Kegiatan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar sehingga naik kelas.
PNM juga memberikan fasilitas studi banding itu agar tercipta akses bagi para nasabah. Mendatangkan nasabah dari pulau yang berbeda-beda untuk berkumpul dan belajar bersama-sama tanpa dikenakan biaya apa pun, rangkaian studi banding ini sangat ditunggu-tunggu oleh nasabah PNM.
Salah satunya Indra Wati, nasabah PNM asal Kendari, Sulawesi Tenggara, yang saat ditemui mengatakan bahwa dia merasa sangat senang karena ilmu seperti ini tidak bisa ia dapatkan di sembarang tempat. Indra Wati juga mengaku sejak bergabung menjadi nasabah PNM pelatihan-pelatihan seperti ini bisa ia dapatkan untuk bekal mengembangkan usahanya nanti.
(uka)